Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/643

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
Daerah Perbaikan Pembangunan Baru
pandjang djalan/KM Djembatan pandjang djalan/KM Djembatan
Sumatera Timur 169 5 13 1
Atjeh 1468 86 174 7
Tapanuli 622 67 4 23
Djumlah: 2239 158 191 31

Sampai pada penghudjung tahun 1952 keadaan Propinsi adalah sebagai berikut:

1. Djalan Propinsi diaspal 943 km
2. Negara 728 km 1671 km
1. Djalan Propinsi jang tidak diaspal 4423 km
2. Negara 575 km 4998 km

Usaha-usaha pembangunan alat-alat perhubungan baru.

Perkembangan jang sehat dari perekonomian Negara dan Rakjat Indonesia sangat bergantung kepada baiknja alat-alat perhubungan lalu lintas. Apa jang telah didapati sekarang belum mentjukupi. Usahausaha tidak tjukup dengan memperbaiki djalan -djalan jang ada, tetapi perlu merentjanakan ċjaring -djaring djalan untuk trajek-trajek baru sehingga tiada terdapat lagi daerah-daerah jang mempunjai kemungkinan-kemungkinan perekonomian terpisah dari kesibukan lalu lintas perekonomian.

Sebab itu djalan-djalan jang tadinja telah mati karena tidak mendapat rawatan, harus dihidupkan kembali, Disamping itu, djalan-djalan baru jang mempunjai kepentingan ekonomis perlu segera dibuka.

Berkenaan dengan ini oleh Kementerian Pekerdjaan Umum dan Tenaga ditetapkan satu rentjana jang dinamakan gecomprimeerd plan. Dalam garis besarnja rentjana ini bertudjuan:

  1. Memulihkan sekalian djalan jang belum wutuh.
  2. Mempertinggi kwaliteit djalan raja jang sudah ada.
  3. Menghidupkan djalan-djalan jang sudah mati.
  4. Membuka djalan-djalan baru jang penting.

Kalau rentjana ini telah berdjalan maka djalan-djalan raja di Atjeh akan diaspal seluruhnja, sedang djalan- djalan jang sudah mati seperti Sidikalang — Rundeng dan Takengon — Kutatjane akan dihidupkan kembali.

II. Irrigasi.

Kerusakan jang diwariskan Pemerintahan Militer Djepang pada Republik Indonesia pada pekerdjaan irrigasi dapat dikatakan tidak sampai seluas kerusakan djalan- djalan dan djambatan.

Namun begitu kesulitan untuk mendjaga dan memperbaiki jang rusak tidaklah kurang sukarnja daripada pendjagaan djalan dan djambatan. Faktor kekurangan alat dan bahan sama menekan kelantjaran pekerjaan ini.

621