Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/624

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Keistimewaan Sumatera Utara sebagai tempat permulaan pembangunan peternakan.

Komplex dari factor-factor jang telah dibitjarakan dalam bab „keadaan tanah dan penduduk” menundjukkan baiknja Sumatera Utara sebagai daerah dimana akan dimulai usaha-usaha pertama dan pertjobaan memperbaharui peternakan kearah peternakan jang rasioneel dan efficient.

Djika kita mau memindahkan hewan dari suatu daerah kedaerah lain jang djauh, kita harus memilih tempat jang paling sesuai iklimnja untuk menjingkirkan sedapat-dapatnja kerugian jang disebabkan oleh akklimatisasi. Dalam hal ini kita mau memindahkan hewan dari daerah jang sedang iklimnja, djadi tempat jang paling tjotjok ialah memilih daerah-daerah jang dingin (tinggi) di Negara kita jang tropis ini.

Dalam daerah tinggi jang luas di Sumatera Utara dengan tjukup variasinja kearah jang lebih panas memberi djaminan memperoleh banjak tempat jang paling tjotjok untuk ternak jang akan dimasukkan dari luar Negeri itu dengan kemungkinannja memperluas usaha setjara besar-besaran.

Djuga meniru animal industry dari Negara-negara jang sedang iklimnja lebih muda didaerah-daerah kita jang tinggi letaknja. Dalam hal ini kita ingat pertjobaan-pertjobaan membuat mentega di Bandung.

Umumnja hewan jang produktif itu asalnja dari tempat-tempat jang kurang atau sedang hudjannja. Daerah-daerah pegunungan Sumatera Utara umumnja tidak terlalu basah seperti sering kita dapati dilain-lain daerah pegunungan.

Sumatera Utara telah tjukup penduduknja untuk usaha pembangunan. Didaerah jang terlalu sedikit penduduknja sukar memulai usaha karena kekurangan tenaga pekerdja ataupun orang sipembeli. Dalam hal ini perlu disebut djuga Sumatera Barat jang dalam banjak hal sesuai keadaannja dengan Sumatera Utara kearah mana usaha akan mudah diperluas.

Daerah cultuur Deli dan Malaya dan kota Singapura jang besar memberi djaminan daerah sipembeli untuk hatsil peternakan jang diperoleh, Didaerah cultuur Deli dan Malaya terdapat specialisasi dalam produksi jaitu kearah perkebunan dan oleh karenanja membutuhkan banjak bahan makanan.

Banjaknja sipembeli akan bertambah lagi dengan dilaksanakannja rentjana pembangunan untuk pulau harapan ini. Selat Malaka jang banjak dilajari mempermudah pengangkutan hatsil.

Dalam zaman jang modern ini bukan diluar kemungkinan lagi mengangkut bahan-bahan makanan jang berharga dan lekas rusak seperti susu murni dan telor melalui udara. Danau Toba dan Laut Tawar dapat dipergunakan sebagai lapangan terbang jang murah.

Penduduk ekonomis tjukup kuat dan perspektif ekonominja tjukup djauh untuk menerima dan mengusahakan methode produksi baru. Didalam daerah jang terlalu miskin penduduknja sering pembangunan

602