Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/623

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Turun hudjan tjukup. Dibahagian Timur Atjeh sedang (20.000 m.m.
Turun hudjan tjukup. Dibahagian Timur Atjeh sedang (2.000 m.m. - 3000 m.m.) dan dibahagian barat lebih banjak, bahkan dibeberapa tempat lebih dari 4000 m.m.
Sekalipun daerah Sumatera Utara lebih ketjil dibandingkan dengan Sumatera Tengah atau Sumatera Selatan, djumlah penduduknja lebih banjak. Djumlah penduduk sekarang telah mendekati angka 5.000.000.
Diantara penduduk jang umumnja beragama Islam, terdapat 1,2 djuta orang memeluk agama Kristen, sebahagian besar dari Tapanuli Utara. Dipulau Nias, tanah Karo dan Simelungun penduduk sebagian besar beragama Kristen, atau animisme. Penduduk umumnja gemar minum susu. Selainnja di Atjeh susu dibuat minjak samin; di Tapanuli Selatan susu diasamkan dalam bambu untuk membuat dadih sedangkan di Tapanuli Utara untuk memperoleh dadih ini dipergunakan bahan tjairan pengental dari beberapa tumbuh-tumbuhan. Dadih ini dimakan dengan nasi sebagai lauk.

Kearah mana peternakan harus ditudjukan :

"In agricultural countries with a high standard of living half or more of the arable land is used to raise food for farm animals"
(Dari : Introductory Economic Geography, oleh Klimm, Starkey and Race).


Motto jang disebut diatas menundjukkan betapa besar ketinggalan kita dalam peternakan. Djika kita mau madju dalam peternakan bangsa-bangsa hewan jang ada pada kita sekarang dengan methode menternaknja harus dirombak sama sekali. Disini tidak pada tempatnja untuk mendjelaskannja, untuk ini dibutuhkan karangan tersendiri. Tjukup dikatakan, bahwa hatsil jang kita peroleh dari hewan kita berupa product, tenaga dan rabuk dibanding dengan pekerdjaan jang dibutuhkannja memberi tingkatan penghidupan jang paling rendah, lebih rendah lagi dari upah kuli dionderneming di Djawa dalam zaman Belanda.
Ada memang beberapa perketjualian akan tetapi ini hanja sedikit sekali sadja dibanding dengan peternakan rationeel jang umum itu, dan perketjualian umumnja ada ditangan bangsa asing.
Selainnja itu, pada umumnja dan jang terhebat dipulau Djawa jang padat penduduknja itu, hewan terpaksa hampir ditahan dirumah, jang empunja harus mentjari sendiri makanannja dan hewan jang hanja memberi sedikit hatsil itu tidak mengupahi tjukup pekerdjaan banjak jang dibutuhkannja.

Djika kita mau meninggikan tingkatan sipemelihara hewan, kita harus mengambil bangsa-bangsa hewan dan tjara-tjara berternak jang efficient di Eropah, U.S.A. Australia dan New Sealand. Negara-negara ini semuanja terletak dizone jang sedang (gematigd klimaat) dengan iklimnja jang lebih dingin dari pada umumnja di negara-negara jang tropis.


601