Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/622

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

KEHEWANAN DAN PETERNAKAN.

Letak, keadaan tanah dan penduduk.

Menurut letak geografis dan keadaan tanah, menurut keadaan dan kebiasaan penduduk, propinsi Sumatera Utara ternjata baik untuk didjadikan daerah pertjobaan dan tempat usaha pertama kearah peternakan modern jang lebih efficient dan produktif dari pada peternakan jang ada sekarang. Hal ini didjelaskan setjara ringkas dibawah ini.

Sumatera Utara jang luasnja hampir sama dengan pulau Djawa, disebelah timurnja terletak Selat Malaka, djalan laut jang paling banjak dilajari kapal di Indonesia. Kian lama kian terasa pentingnja selat ini sebagai djalan laut jang memperhubungkan negara-negara Eropah dan sekitar Laut Hindia dengan negara-negara di Pasifik.

Sumatera Utara tidak seluas Sumatera Tengah atau Sumatera Selatan, tetapi Sumatera Utara mempunjai complex tanah dataran-tinggti memandjang ketenggara sampai lewat pertengahan Tapanuli. Disini sedikit turun dan naik lagi untuk melandjutkan bukit barisan ke Sumatera Barat. Pandjang tanah tinggi ini ± 600 kilometer dan sebahagian besar lebarnja lebih dari 100 kilometer; disebelah utara makin keudjung lebih sempit,

Oleh lembah Alas, tanah-tinggi ini dibagi atas bagian utara dan selatan. Sebelah utara sebagai dataran jang terluas kita sebut dataran-tinggi Gajo dengan pusatnja Laut Tawar (1200 meter diatas permukaan laut). Sebelah selatan terletak dataran-tinggi Karo dipisahkan dari dataran-tinggi Toba oleh danau Toba (960 meter diatas permukaan laut). Tanah-tinggi jang luas ini, selain bagiannja jang datar, banjak bergunung-gunung dengan bukit-bukit barisan. Banjak tempat-tempat didataran-tinggi ini jang tingginja lebih 1000 meter, sedangkan ketimur dan kebarat berangsur-angsur makin rendah.

Disebelah barat terdapat dataran-rendah jang sempit dan dibeberapa tempat pegunungan sampai dekat laut, hanja disebelah selatan sekitar Natal ada bertambah lebar. Dataran-rendah sebelah timur di Atjeh djuga sempit, jang semakin luas di Sumatera Timur dan bertambah keselatan. Diselatan dataran-rendah itu meluas dan berangsur-angsur naik kebarat menudju dataran Padang Lawas.

Banjaknja dataran-tinggi ini dan tjukupnja turun hudjan menjebabkan banjak terdapat tenaga air jang akan mempermudah tumbuhnja industrialisasi di Sumatera Utara.

Sebagian besar daerah Sumatera masih terdiri dari hutan, lebih-lebih di Atjeh dimana hampir 75% dari tanah masih ditutup hutan. Selainnja banjak terdapat padang rumput. Atjeh terkenal dengan banjaknja padang-rumput jang dinamai „blang” (400.000 ha padang-rumput dan lebih dari 400.000 ha padang-rumput bertjampur belukar). Di Tapanuli djuga terdapat banjak padang-rumput terutama di Padang Lawas dan datarar-tinggi Toba. Demikian djuga di Sumatera Timur.

600