Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/615

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Oleh Pemerintah kita sudan pula selesai diperbuat suatu rentjana Undang-undang baru, akan tetapi hingga saat uraian ini disusun belum mendapat pengesahan dari Parlemen.

Adapun tugas untuk menjelenggarakan apa jang termasuk dalam Peraturan Koperasi dimasa Hindia Belanda dahulu diserahkan mulamula kepada Kepala Volkscredietwezen jang bergelar Adviseur voor het Volkscredietwezen. Dan dengan datangnja perobahan peraturan dengan Staatsblad 1927 No. 91, gelar pendjabat itu diubah pula mendjadi Adviseur voor Volkscredietwezen en Coöperatie dan orangnja ialah dr. J.H. Boeke, jang dapat pula dipandang sebagai „bapa” Peraturan Perkumpulan Koperasi Bumiputra.

Djawatan Koperasi (Cooperatiedienst) jang sebenarnja baru terbentuk pada tahun 1930. Djawatan tersebut termasuk kepada Volkscredietwezen, suatu bahagian dari Departement Binnenlandsch Bestuur (Pemerintahan Dalam Negeri). Djadi dengan demikian Djawatan Koperasipun masuk bahagian pemerintahan dalam negeri djuga.

Dalam tahun 1939 Djawatan Koperasi diubah mendjadi Dienst voor Coöperatie en Binnenlanůsche Handel dan dengan demikian mendjadi sebahagian dari Departement Economische Zaken.

Dalam tahun berikutnja (1940) diadakan pegawainja untuk propinsipropinsi Djawa/Madura, jang bergelar Gewestelijk Ambtenaar. Untuk Sumatera — jang waktu itu adalah suatu gouvernement — didudukkan djuga seorang Gewestelijk Ambtenaar, jaitu bertempat di Palembang.

Hingga balatentara Djepang mendarat, maka selama pendudukan balatentara ini, boleh dikatakan diseluruh Sumatera tiada didapati Djawatan Koperasi. Baru sesudah Proklamasi Kemerdekaan, oleh Djawatan Koperasi jang berpusat di Djokja, dimulai kembali pembukaan tjabang-tjabang di daerah-daerah.

Djawatan Koperasi untuk didaerah Sumatera Timur bertempat di Tebing Tinggi, untuk daerah Tapanuli di Sibolga, sedang Pematang Siantar mendjadi tempat kedudukan Djawatan Koperasi untuk Propinsi Sumatera.

Didaerah pendudukan tentara Belanda di Medan dibentuk pula kembali Dienst voor Coöperatie en Binnenlandsche Handel, jaitu untuk daerah Sumatera Timur. Dan dengan terbentuknja Negara Sumatera Timur, djawatan ini diubah namanja mendjadi Djawatan Koperasi dan Perniagaan Dalam Negeri.

Hingga terbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka Djawatan Koperasi dan Perniagaan Dalam Negeri untuk daerah Sumatera Timur tersebut diubah achirnja mendjadi Inspeksi Koperasi Sumatera Utara, jang daerah kuwasaannja meliputi propinsi Sumatera Utara. Dan daripadanja, bahagian Perniagaan Dalam Negeri dimasukkan kepada Djawatan Organisasi Usaha Rakjat, jang dipropinsi Sumatera Utara diwakili oleh Inspeksi Organisasi Usaha Rakjat.

Apa jang dapat ditarik sekarang dalam hal ini sebagai perbandingan antara perkembangan sebelum perang dengan perkembangan sesudah Indonesia Merdeka ialah, bahwa kesempatan untuk memadjukan usaha

38

593