Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/607

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Pengeluaran sajur-majur dari Sumatera Utara keluar negeri (Malaya) dengan melalui pelabuhan Belawan dalam tahun-tahun 1948, 1949, 1950 dan 1951 berturut-turut adalah sebagai berikut: 309 ton, 3031.2 ton, 11225.92 ton dan 11710.01 ton.

Export tahunan 1950 dan 1951 telah melebihi export sebelum perang jang ditaksir 8000 ton setahun.

Perlu diterangkan bahwa dalam angka export ini terhitung mulai 1950 telah termasuk pula hasil-hasil perkebunan kool dari Tapanuli Utara, jang kwaliteitnja menurut keterangan dari saudagar-saudagar kool ada lebih tinggi dari kwaliteit kool Tanah Karo. Kool dari Tapanuli Utara mempunjai telur (krop) jang lebih keras dan lebih tahan untuk di export, karena ini harganja pun lebih tinggi.

Menurut lapuran dari Perwakilan Indonesia di Singapura perniagaan sajur-majur di Malaya mempunjai 2 musim, ja’ni;

a. Musim hudjan antara Oktober - April diwaktu banjak sajuran datang dari Tiongkok jang lebih murah harganja dari sajuran jang datang dari Indonesia. Dengan sendirinja harga sajur diwaktu ini mencjadi turun karena persaingan, jaitu antara 7 - 20 dollar per picol.

b. Musim kering, antara April - September, diwaktu sajur dari Tiongkok tidak datang lagi, sehingga sajur-majur dari Indonesia lebih banjak diminta dan harga sajur-sajur membubung dari 13 - 45 dollar per picol.

Bagi para petani Indonesia, untuk mendapat keuntungan sebesarbesarnja dari perkebunan sajur, hendaklah tahu memilih waktu menanam sajuran sebanjak-banjaknja agar pergambilan hasil tepat pada sa'at harga sajur di Malaya membubung karena tidak datang sajur Tiongkok.

Sajur-sajur jang paling banjak dikeluarkan dari Sumatera Utara jalah kool dan sajur putih. Sajang sesudah habis perang, sajur putih jang dikeluarkan dari Sumatera Utara kurang tahan, banjak jang busuk, ja'ni: 30-40%, sedangkan sebelum perang hanja ± 10-15%

Sebagai akibat lekas busuknja sajur putih tersebut harga sajur putih bisa turun.

Menurut pemeriksaan jang djuga telah dilakukan oleh pegawai Perwakilan Indonesia dari Singapura jang datang pada permulaan 1951 ke Medan, kesalahan jang menjebabkan lekas busuknja sajur putih itu terletak diluar urusan petani kita, jaitu karena kerandjang pengiriman terlalu besar. Seharusnja diganti dengan kerandjang jang lebihi ketjil jang memuat 40 60 kg sajur dan karena terlalu lama kerandjangkerandjang jang berisi sajur tadi bertimbun di pelabuhan Belawan pada tempat jang panas dan jang tidak ada pertukaran udara.

Diwaktu belakangan ini omelan tentang busuknja sajur-sajur tadi tidak didengar lagi. Istimewa di Medan, exporteur sajur-majur telah membuat los-los penjimpanan hasil-hasil sajur sampai datang sa'atnja untuk dimasukkan dalam kapal, djadi tidak usah bertimbun lama-lama lagi di Belawan.

585