Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/599

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

ton kopra keluar daerah ( th , 1938 = 10.305 ton) dan Tapanuli menghasilkan rata-rata 1.000 ton kopra sebulan, jang terutama berasal dari Kabupaten Nias . Di Sumatera Timur, perusahaan kopra ada di Kabupaten Asahan dengan penghasilan kira-kira 2.325 ton selama tahun ini dan 1.260 ton minjak kelapa , jang semata-mata diperdjual belikan untuk konsumsi dalam negeri . Di Kabupaten Deli/Serdang, perusahaan kopra boleh dikatakan tidak ada, akan tetapi buah kelapa jang dihasilkannja banjak dibawa ke Kabupaten- kabupaten lain.

 Melihat keadaan tanaman jang umumnja terdiri dari tanaman jang telah tua, maka untuk mentjegah kemunduran hasil, sangat dirasa perlunja menambah penanaman baru dan untuk mempertjepat ini perlu diadakan kebun-kebun pembibitan.

Umumnja keadaan tanaman baik. Tidak ada gangguan dan penjakit jang penting.

b.Pinang

 Tanaman ini hanja penting artinja bagi penduduk daerah Atjeh, sedang di Sumatera Timur dan Tapanuli tanaman ini tidak mendapat perhatian karena keadaan pasaran. Ekspor pinang dari Atjeh selama tahun 1951 ada + 13.000 ton, sedang tahun 1938 ada 26.057 ton.Berhubung pasaran tidak begitu baik maka tanaman pinang ini tidak diperluas lagi , sedang di Sumatera Timur pokok -pokok pinang ditebang untuk didjual batangnja , didekat pantai untuk alat penangkapikan dilaut dan didaratan untuk alat-alat perumahan kampungkampung.

 Kemungkinan pasarannja akan ramai tidak kelihatan bajangannja.

C.Nilam :

 Terutama diusahakan orang di Kabupaten Atjeh Barat dan Atjeh Selatan, sedang di Sumatera Timur dan Tapanuli telah djuga dimulai memperusahainja sedikit , jaitu di Kabupaten Langkat dan Kabupaten Tapanuli Utara.

 Berhubung dengan harga tanaman ini sangat labiel, maka perluasan penanaman jang tetap, tidak ada.

 Pada penghabisan tahun 1950, harga minjak nilam membubung sampai-sampai Rp. 400 , - per Kg dan pada penghabisan tahun 1951 minjak nilam berharga Rp . 60. sampai Rp . 70.- per Kg. sehingga perhatian untuk menanam nilam sangat merosot.

 Export dari Atjeh selama tahun 1951 ada ± 10.5 ton daun kering dan 3 ton minjak nilam ( tahun 1938 = 326 ton daun dan 18 ton minjak) .

d.Kemenjan :

 Tapanuli adalah satu -satunja daerah penghasil kemenjan jang penting di Indonesia di sedjak masa sebelum perang. Pengeluaran dari daerah ini dalam tahun-tahun sebelum perang adalah sebagai berikut :


37

577