Tahun | Keluar negeri (ton) | Kedaerahan lain di Indonesia: | Djawa (ton) | Lain² (ton) | Jumlah (ton) | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1935 | 1645 | 2839 | 67 | 4551 | ||||
1936 | 1603 | 2805 | 83 | 4491 | ||||
1937 | 1485 | 3531 | 80 | 5036 | ||||
1938 | 1697 | 3298 | 85 | 5080 |
Dalam tahun-tahun sesudah perang, hasil ini turun, Antara tahun 1946 sampai dengan 1948 diexport rata-rata 185 ton kemenjan sebulan atau kira-kira 2.200 ton setahun, dan sedjak tahun 1949 berhubung dengan export keluar negeri tidak menguntungkan sebagai akibat dari peraturan-peraturan jang ada, maka pengeluaran kemenjan hanja dilakukan ke Djawa, semata-mata mengenai kwaliteit 1 dan 2, sebanjak kira-kira 60 ton scbulan.
e. Lada:
Sebelum perang, lada merupakan tanaman jang mendapat kedudukan penting. Disebabkan kekurangan pemeliharaan dan penjakit akar selama masa peperangan maka tanaman ini telah hampir lenjap. Dari 4.000 ha tanaman lada sebelum perang di Atjeh, hanja ada lagi kira-kira 140 ha pada achir tahun 1951, jang antaranja kira-kira 80 ha memberi hasil dan jang selebihnja adalah tanaman baru.
Usaha-usaha untuk memperluas tanaman ini masih didjalankan, terutama usaha untuk mengadakan bibit jang baik. Untuk menghindarkan kemusnahan oleh penjakit seperti jang telah dialami pada masa jang lampau, dipergunakan djenis Belantung jang telah ternjata tahan pada afstervingsziekte.
Dalam tahun 1951 penghasilan hanja kira-kira 15 ton (export tahun 1938 = 1492 ton).
f. Kopi:
Tanaman ini jang dizaman lampau telah mendapat kedudukan jang penting djuga di Atjeh dan di Tapanuli, kini telah kurang hasilnja. Pohon-pohon telah tua dan perlu diganti apalagi pohon-pohon ini bukanlah berasal dari pohon jang telah dipilih.
Kegiatan penduduk untuk memperluas (memperbaharui) kebun kopinja ada kelihatan, akan tetapi seringkali usaha ini terbentur pada soal persediaan bibit jang baik. Dalam hal ini dimana mungkin Djawatan Pertanian Rakjat memberikan bantuannja serta memberikan penerangan tjara mengadakan bibit jang baik, dan direntjanakan akan mengadakan kebun perbibitan setjukupnja, bila keadaan keuangan dan kepegawaian serta alat-alat perlengkapan telah mengizinkan.
Luas tanaman kopi penduduk di Sumatera Utara adalah kira-kira
sebagai berikut:
578