Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/582

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

kehidupan sosial maupun ekonomi masjarakat Indonesia pada umumnja, masjarakat petani dan buruh pada chususnja . Sebagai suatu mata perdagangan keluar negeri, karet itupun telah merupakan suatu sumber penghidupan jang tidak ketjil artinja bagi rakjat Indonesia, chususnja di -,,daerah-daerah karet". Malah sebagaimana halnja dengan beras bahan makanan jang vitaal itu demikian pulalah karet , turun naiknja dipasar perdagangan tidak sedikit mempengaruhi langsung penghidupan rakjat sehari-hari.


Dengan demikian, karet rakjatpun tidak urung menarik perhatian berbagai-bagai golongan, baik dipihak Pemerintah, maupun dipihak masjarakat rakjat sendiri . Sesuai dengan masing-masing kepentingan, maka perhatian tersebut dapat dilihat dari sudut- sudut politik, sosial,ekonomi maupun teknik.


Sebelum perang dunia kedua, penghasilan karet Indonesia hampir sama banjaknja dengan penghasilan karet Semenandjung Malaya, jaitu berdjumlah kira-kira 40% dari penghasilan karet sedunia.


Dengan demikian , karet Indonesia untuk pasaran dunia sudah mendapat dua saingan, pertama didalam negeri sendiri dengan karet ondernemingen kaum modal besar bangsa asing, jang dalam segala hal adalah lebih mampu dan lebih teratur, dan kedua dengan karet dari Malaya tersebut.


Dan lebih hebat lagi, dimana persaingan itu tidak sampai disitu sadja.


Kemadjuan teknik meningkat terus. Dengan pendapatan baru dilapangan ilmu -pisah, orang sudah berhasil pula meniru karet alam dengan apa jang disebut ,,karet sintetis". Karet jang kemudian ini (di Amerika!) telah menempuh perkembangan jang madju pesat pula selama dan sesudah perang dunia kedua.


Demikianlah karet rakjat kita, bukan sadja terhadap saingan didalam dan diluar, akan tetapi lebih-lebih terhadap karet sintetis itu, harus dipikirkan suatu masa depan jang mengandung djaminan -djaminan untuk kelangsungan hidupnja.


Tegasnja dalam persaingan antara satu sama lain penghasilan karet ini (antara karet rakjat dengan karet onderneming, antara jang asli dengan jang sintetis) kita harus melihat adanja satu patokan dari sekarang, jaitu: Siapa jang dapat menghasilkan jang terbaik dengan biaja jang terendah, itulah jang menang nanti!


Inilah jang perlu diperhatikan mengenai karet rakjat kita, jang dihubungkan dengan dunia perdagangan, telah njata seperti tadi dikatakan, merupakan sumber penghidupan jang tidak ketjil artinja bagi rakjat Indonesia.


Untuk mendjaga, supaja sumber penghidupan itu djangan lenjap ataupun mundur, sudah barang tentu perlu diambil tindakan-tindakan jang dapat didjalankan seeffektif- effektifnja. Sebelum soal ini kita perkatakan lebih djauh, marilah kita tindjau dahulu, bagaimana sebenarnja karet rakjat selama ini dihasilkan dan disalurkan kedalam perdagangan keluar negeri.


560