Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/581

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

KARET RAKJAT

 Karet adalah suatu soal jang selalu menarik perhatian dari masjarakat ramai, terutama dari mereka jang bergerak dilapangan ekonomi : kaum pedagang, ahli-ahli teknik, para pengusaha perkebunan, baik didalam, maupun diluar negeri.

 Berkat kemadjuan teknik diabad jang modern ini, dunia manusia semakin mengerti, bahwa karet itu sebagai bahan produksi. sangat penting sekali adanja. Dari padanja bukan sadja lagi puluhan, bahkan ratusan djenis barang-barang jang dapat diperbuat, jang dibutuhkan oleh manusia, baik dimasa damai, maupun dimasa perang.

 Ditanan-air kita Indonesia, jang terkenal kesuburan buminja ini, sudahlah sedjak lama pula karet itu diusahakan, sebelum lagi perang dunia kedua meletus. Perusahaan karet ini kita kenal pula dalam dua gelongan, pertama oleh kaum modal besar bangsa asing dengan "ondernemingen” atau ,estates"-nja jang lebar-lebar lagi modern, sedang jang lainnja adalah dilakukan oleh bangsa kita sendiri dan inlah jang disebut sKkaret rakjat”.

 Adapun karet jang telah dihasilkan dari ondernemingen ataupun dari kebun-kebun karet rakjat itu tidaklah seterusnja diolah dan didjadikan parang-barang jang berguna langsung bagi kehidupan dinegeri ini sendiri, melainkan diutamakan untuk eksport, untuk perdagangan dengan luar negeri. Indonesia sendiri tiada mempunjai industri karet, jang dapat mengolah (memfabriceer) bahan karet itu mendjadi barang-barang sudah.

 Industri karet jang besar-besar, jang dapat memfabriceer bahan karet itu dalam bentuk ber-djenis-djenis barang keperluan hidup, hanjalah terdapat diluar negeri, terutama di-negara-negara Eropah dan Amerika.

 Dalam hal jang demikian, karet Indonesia hanjalah diusahakan untuk bahan jang ditawarkan bagi keperluan perindustrian karet diluar negeri itu.

 Kaum modal besar bangsa asing telah melihat pula, betapa baiknja tanah-tanah jang ada dikepulauan kita ini untuk diperusahai sebagai perkebunan karet jang njata penting sekali artinja itu, baik dari segi perindustrian maupun dari segi perdagangan.

 Dengan adanja sistim-sistim jang dilakukan oleh pemerintahan kolonial diwaktu itu, mudahlah djua kaum modal besar bangsa asing itu mendapatkan tanah-tanah jang dibutuhkannja untuk perkebunan karetnja itu, Di Sumatera Utara tanah-tanah jang diberikan seperti itu — disebut "tanah-tanah konsesi” — terdapat kebanjakan didaerah Sumatera Timur.

 Disamping itu rakjat jang terbuka pula matanja kepada mentjari keuntungan dari perusahaan penanaman karet itu, tidak mau ketinggalan berkebun karet. Dan sungguhpun tidak semadju onderneming-onderneming dari kaum modal besar bangsa asing itu, namun perusahaan karet rakjat tersebut tidak kurang artinja dalam memainkan peranan terhadap

559