Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/55

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

 Kertas surat kabar dibuat dari ubi atau sisal, ditjetak dengan tinta buatan darurat Djepang.

 Djiwa wartawan-wartawan penuh dengan semangat perdjuangan pertahanan tanah air, bebas dari tingkah laku jang merugikan masjarakat.

 Wartawan-wartawan Medan sewaktu-waktu berdjalan-djalan sekitar dan sekeliling Medan Area untuk melihat keadaan-keadaan dengan mata kepala sendiri, dan bertjakap-tjakap langsung dengan pemimpinpeminipin dan pemuda-pemuda dari kesatuan-kesatuan perdjuangan. Pemuda bertahan dengan sendjata, wartawan berdjuang dengan penanja !

 Pemuda-pemuda jang masih dihinggapi penjakit warisan fascisme Djepang, seperti kebengisan, kekedjaman dan sifat membentji bangsa asing, diberikan penerangan tentang dasar kerakjatan dan semangat kemasjarakatan perdjuangan nasional bangsa Indonesia.

 Untuk menobros tabir propaganda reaksioner, Maklumat Pemerintah Republik 1 Nopember 1945 diterdjemahkan kedalam bahasa Belanda dan disiarkan dengan tjuma-tjuma kedalam kamp Belanda di Polonia.

 Pada 17 Djanuari 1946 dibuka dengan resmi Balai Penerangan dan Penjelidik jang diketuai oleh Dr. M. Amir dan Mr. Luat Siregar sebagai Wakil Ketua.

 Pada pembukaan Balai itu, Dr. M. Amir mengemukakan dasar pembangunan penerangan di Sumatera, jaitu:

a. Untuk memberi penerangan dan pendidikan kepada rakjat tentang soal-soal politik, ekonomi , kebudajaan dengan seluas-luasnja.

b. Kantor penerangan perlu didirikan untuk memberikan segala rupa penerangan dan saranan jang perlu untuk memperkokoh Negara Republik Indonesia.

c. Kantor Penerangan djuga mempunjai bagian penjelidikan jang perlu dilakukan atas hasil segala propaganda, djuga penjelidikan atas kemakmuran rakjat dan keperluan rakjat di Sumatera.

 Balai Penerangan dan Penjelidikan ini antaranja, sekali seminggu mengadakan konferensi pers dengan wartawan Medan jang menjampaikan hasil konferensi tersebut melalui surat-surat kabarnja kepada umum.

 Seterusnja mengadakan pertemuan jang tetap dengan pemimpin-pemimpin partai politik dan organisasi-organisasi lainnja untuk memberikan uraian dan pendjelasan tentang soal-soal Negara Republik Indonesia.

 pDjuga brochures dan pamflet-pamflet jang insidentil telah diterbitkan dan disiarkan.

 Untuk mendekati tentera Inggeris/India dan golongan jang berbahasa Inggeris dikeluarkan sekali seminggu „Free Indonesia" dibawah pimpinan Abdul Madjid, kemudian disusul dengan penerbitan berkala dalam bahasa Belanda „Vrijheid ” disebarkan dengan tjuma-tjuma di Medan.

53