Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/53

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

PERTEMPURAN DENGAN DJEPANG.

 Pernjataan Sir Philips Christison di Medan pada 26 Nopember 1945 bahwa diluar kota Medan tentera Djepang bertindak sebagai djuru kuasa dari Tentera Serikat terhadap keamanan dan hal-hal pemerintahan menumbuhkan suasana jang tegang antara tentera Djepang dengan pemuda-pemuda perdjuangan.

 Pada tanggal 1 Desember 1945 terdjadilah pertempuran jang hebat antara tentera Djepang dengan pemuda Indonesia di Lho'nga. Pertempuran jang hebat ini kemudian dapat diredakan oleh tindakan kebidjaksanaan jang didjalankan oleh Pemimpin Pusat Pemuda di Kutaradja.

 Kemudian Djepang memusatkan seluruh tenteranja jang ada di Atjeh pada dua tempat: tentera Djepang jang dari Lho'nga Kutaradja, Seulimeuem, Sigli, Lameulo, Bireuen dan Takengon berkumpul di Blang Bintang dan tentera Djepang jang berada di Lho' Seumawe dipindahkan ke Langsa.

 Gubernur Sumatera Mr. Teuku Mohammad Hassan pada waktu itu sengadja datang berkundjung ke Atjeh untuk menghindarkan pertempuran jang tidak diingini dengan tentera Djepang.

 Pada tanggal 15 Desember 1945 tentera Djepang jang berkumpul di Blang Bintang bergerak ke Uléë-Lheuë, ja'ni Oleleh. Gerakan ini berlangsung dalam sifat dan keadaan untuk siap bertempur. Di Lambaro segala kawat telepon diputuskan, alat-alat perhubungan lainnja dirusakkan, alat perlengkapan persendjataan jang ada dimarkas T.K.R. di Kutaradja dirampas dan anggota-anggota T.K.R. ditangkap dan ditahan di Uleele.

 Dengan tjampur tangannja ketua Komite Nasional Tuanku Mahmud kemarahan hati pemuda dapat diatasi. Tentera Djepang meninggalkan Uleele pada tanggal 19 Desember 1945 setelah lebih dahulu membakar berpuluh-puluh motor dan alat-alat perlengkapan lainnja.

 Pada tanggal 12 Desember 1945 terdjadi penganiajaan terhadap tentera Djepang di stasion kereta api Tebingtinggi. Penganiajaan ini kemudian ternjata dengan sengadja telah dilakukan oleh beberapa orang kaki tangan Nica. Keadaan jang di provoseer ini menimbulkan amarah dan dendam dari fihak tentera Djepang. Djepang lalu serta merta mempergunakan kekuasaannja sebagai djuru kuasa dari Tentera Sekutu.

 Besoknja 13 Desember 1945 beberapa ribu tentera Djepang bergerak dan melakukan penangkapan serta pembunuhan terhadap siapa sadja jang didapatnja atau melintas dihadapannja.

 Tiap-tiap pemuda ditangkap untuk dibunuh pada malam harinja. Majatnja dihanjutkan di sungai, atau ditanamkan dimana sadja. Tentera Inggeris jang mewakili Tentera Serikat angkat bahu terhadap menjebelihan jang besar-besaran ini.

 Pada 21 Desember 1945 terdjadi pertempuran antara Barisan Pemuda dengan tentera Djepang di Padangsidempuan disekitar perebutan sendjata.

51