Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/52

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

mati-matian kemerdekaannja dalam satu revolusi nasional jang mereka telah djuga alami ditahun 1911 waktu menegakkan Republik Tiongkok jang besar itu.

 Pemerintah menghargakan tinggi simpati jang ditundjukkan oleh sahabat-sahabat kita Tionghoa terhadap Republik. Marilah kita bekerdja bersama dan bantulah Pemerintah lebih kuat agar tenaganja mendjamin djiwa dan harta penduduk Tionghoa, serta djauhkanlah pekerdjaan membantu musuh- musuh Republik kami.

 Demikianlah seruan Pemerintah Indonesia Merdeka.

 Sebahagian besar dari penduduk golongan Tionghoa di Medan dan sekitarnja bermula sangat samar-samar dapat menangkap perdjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.

 Kekalahan Djepang dan kemenangan Tionghoa sebagai anggota Serikat sudah semestinja sangat menggembirakan bagi golongan penduduk Tionghoa umumnja. Bahkan pada waktu itu mendjalar saran berita bisikan bahwa tentera Tiongkok akan mendarat di Indonesia untuk melutjuti tentera Djepang. Golongan penduduk Tionghoa umumnja pada waktu itu bimbang untuk memenuhi adjakan pemuda Indonesia turut mengibarkan bendera Merah Putih.

 Hal dan keadaan ini disana sini menimbulkan ketegangan antara golongan penduduk Tionghoa dengan pemuda Indonesia.

 Bagi penduduk Tionghoa di Medan jang selama ini ditindas perniagaan dan perekonomiannja oleh Djepang dapat dimengerti apabila mereka itu melihat kemungkinan-kemungkinan jang menguntungkan dalam mengadakan hubungan perniagaan dengan Inggeris ataupun Belanda.

 Akan tetapi dapatlah dimengerti pula bahwa semangat dan djiwa revolusi kemerdekaan jang meluap pada dada pemuda Indonesia mentjurigai setiap perhubungan dengan Inggeris apalagi Belanda.

 Dan siasat pemuda tadjam sekali.

 Hubungan antara sebahagian ketjil golongan Tionghoa dengan pemuda Indonesia mendjadi tegang, ditambah oleh hasutan Inggeris/ Belanda.

 Serentak dengan permakluman Inggeris menjerahkan kekuasaan keamanan diluar kota Medan kepada Djepang pada 26 Nopember 1945, maka kepada sebahagian penduduk golongan Tionghoa diberi kesempatan dan keizinan untuk memakai sendjata api dan membentuk barisannja. Inilah permulaan pertentangan antara pemuda Indonesia dan sebahagiannja dari golongan bangsa Tionghoa.

 Kemudian pertentangan ini dipertadjam dengan berdirinja ,,Poh An Tui" atas bantuan Inggeris/Belanda pada 1 Djanuari 1946.

 Pasukan Poh An Tui ini diperlengkapi dengan persendjataan jang ringan dan jang berat.

 Disana sini terdjadilah pertempuran bersendjata antara Poh An Tui dengan pemuda Indonesia.

50