Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/51

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

tahun ini Tentera Sekutu melepaskan tembakan-tembakan dengan mortir disekitar kota Medan dengan membabi buta sehingga banjak penduduk jang tidak bersalah, sebahagian besar terdiri dari kaum ibu dan anakanak, mendjadi korban. Oleh sebab kedjadian ini hampir seluruh penduduk Indonesia di kota Medan dan sekitarnja telah melarikan diri keluar kota dengan meninggalkan harta bendanja untuk menjelamatkan dirinja. Djika Tentera Sekutu tidak mengadakan tindakan apa-apa, maka keadaan dikota-kota tersebut tinggal aman sadja.

 Berhubung dengan kedjadian-kedjadian ini, kami telah sampaikan kepada Putjuk Pimpinan Tentera Sekutu di Medan, supaja Tentera Sekutu djangan hendaknja mengambil tindakan-tindakan jang menjakitkan hati rakjat sebagai tersebut diatas, agar keadaan bisa tetap aman dan damai.

 Selain dari itu kaki-tangan Nica telah menimbulkan kekatjauan dibeberapa tempat seperti di Lampung (Tentera Golok ), di Pagaralam (Palembang), Bengkulen, Sumatera Barat dan Tapanuli, akan tetapi kekatjauan ini dapat dibasmi dan rakjat tinggal tenteram.

 Di Sumatera Timur dan Atjeh Nica berhubungan dengan beberapa radja-radja atau pembantu-pembantunja dan hal ini menimbulkan kemarahan hati rakjat jang terus mengambil tindakan terhadap bangsanja jang berchianat itu sampai menimbulkan revolusi sosial jang menjebabkan orang-orang jang tidak bersalah turut mendjadi korban. Semua tahanan rakjat telah diserahkan kepada Pemerintah Republik, sekarang dalam pemeriksaan dan banjak djuga orang-orang tahanan jang njata tidak bersalah telah dilepaskan oleh Pemerintah.

 Pemerintah telah membentuk komisi untuk mengurus harta benda orang-orang tahanan revolusi sosial tersebut dan mengatur makanan keluarga mereka jang tinggal.


 Tentang orang-orang Tionghoa dan orang-orang asing lain seluruh Sumatera boleh dikatakan ada aman sadja, ketjuali satu dua orang kakitangan Nica jang diserkap oleh rakjat. Akan tetapi dikota-kota jang diduduki Tentera Sekutu, dimana ada Nica, banjak diantara bangsa Tionghoa dan lain-lain jang mendjadi kaki- tangan Nica, dan oleh sebab itu ditangkap oleh Barisan Rakjat. Bukan sadja orang Tionghoa dan orang asing lain, akan tetapi djuga orang Indonesia jang mendjadi kaki-tangan Nica, ada jang ditjulik sebelum Pemerintah mengambil tindakan.


POH AN TUI.

 Pemerintah Republik Indonesia menganggap penduduk Tionghoa sebagai tamu dan warga negara jang hidup dis ni telah berabad-abad mentjari nafkah dengan aman, tenteram, radjin dan bersedia patuh pada Undang-Undang Negara. Pemerintah harap supaja mereka meneruskan sikap jang baik ini dan tidak melakukan perbuatan-perbuatan jang merugikan dan mengganggu kedudukan dan kedaulatan Republik. Penduduk Tionghoa mesti insjaf, bahwa bangsa Indonesia sedang memperdjuangkan

49