Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/513

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

lama disana, hanja dapat diluluskan dengan sjarat bahwa tentera Sekutu jang membawa sendjata harus ketanah mulutnja dan setiap tentera bersendjata ditemani oleh 5 orang rakjat jang bersendjata klewang dan bambu runtjing.

Dari T. Dalam tentera Sekutu itu pergi ke Gunungsitoli, dimara mereka men-stelling kantor kepala afdeling sementara rakjat jang berbamburuntjing bersiap mengawani mereka.


WAKTU CLASH I.

Pada waktu terdjadi clash pertama dengan Belanda, banjak pemuda Nias mendaftarkan nama untuk ikut bertempur kefront, tapi dari Tapanuli dikawatkan bahwa tenaga masih tjukup. Selama masa clash itu pengawalan pantai-pantai Nias diperkeras siang malam dengan bantuan rakjat jang berdjaga dengan sukarela dengan bersendjata bambu runtjing.

Sementara itu T.R.I. pun telah menambah persendjataannja dan latihan-latihan terhadap barisan-barisan rakjat dipergiat.

Ketika itu Kantor-kantor pemerintah kabupaten Nias diungsikan ketempat-tempat darurat.


MASA CLASH KE-2.

Latihan lasjkar-lasjkar rakjat dipergiat lagi ketika petjah clash ke-2. Organisasi T.N.I. semakin dirapatkan. Barisan-barisan perdjuangan berada langsung dibawah pimpinan kepala-kepala öri. Semangat berdjuang semakin berkobar dan tetap menjala berkat kegiatan warga-warga penerangan.

Pusat kekuatan Lasjkar-lasjkar Rakjat jang tersusun ditempatkan di Tuhemberua ― Lahewa ― Sirombu ― Hinako ― Telokdalam ― Pulotello dan Gunungsitoli. Penduduk dari Gunungsitoli dan lain-lain negeri dipantai banjak mengungsi kepedalaman.

Dalam pada itu kapal perang Belanda atjapkali hampir setiap 3 hari, liwat dipelabuhan-pelabuhan Nias tapi tidak pernah mendarat.

Satu kali pada bulan Djanuari 1949 pernah kapal perang Belanda menurunkan tenteranja dengan motorboot mendekati pelabuhan dan tjerotjok Gunungsitoli tapi mereka sekedar mundar mandir dan tidak naik kedarat. T.N.I. dan barisan-barisan pedjuang rakjat telah bersedia sedia ditempat-tempat tersembunji.

Pada tanggal 18 Maret 1949 pagi-pagi sebuah kapal terbang Belanda menjebarkan pamflet-pamflet di Gunungsitoli dari Wali Negara Sumatera Timur T. Dr. Mansur mengundang Nias ikut dalam ,,Muktamar Sumatera" jang akan dilangsungkan tanggal 28 Maret 1949 di Medan. Ketika tanggal 20 Maret kapal perang Belanda ,,Kortenaer" datang maksudnja mau ,,mendjemput utusan-utusan Nias”, maka beberapa pemuda Nias pergi ketjerotjok mendapatkan orang-orang jang datang mendjemput itu dan


491