Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/514

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

menjerahkan kepada mereka itu surat penolakan atas undangan Dr. Mansur itu. Pendjemput dan kapal Belanda itu kemudian pulang dengan hampatangan.

Sementara itu beberapa peristiwa telah timbul djuga didalam negeri jang tempo-tempo tampaknja akan mengakibatkan sesuatu letusan jang merugikan, tapi senantiasa kegentingan-kegentingan ini berkat penerangan-penerangan dan kebidjaksanaan para pamong dan pemimpin rakjat dapat diselesaikan dalam suasana ketenteraman.

Selama clash pertama dan kedua perhubungan dagang antara pelabuhan-pelabunan di Nias dengan Singapura, walaupun senantiasa diantjam pengedjaran dan penggeladahan kapal-kapal perang Belanda jang bersarang di Sabang, tetap didjalankan sehingga kopra dari Nias selalu keluar jang hasilnja sedikit banjaknja telah turut menjumbang dalam kebutuhan perwakilan Indonesia di Singapura.

Selama clash ke II berhubung dengan kesulitan uang ketjil (jang ada hanja uang R. 100,― dari Propinsi Sumatera) maka di Nias pada bulan Oktober 1948 dimulai mentjetak uang kertas R. 1.—. Pada bulan Desember 1948 ditjetak pula uang R. 250.- dan R. 500.―, jang terkenal dengan Orin (Uang R.I. Nias). Belakangan karena pentjetakan jang tiada dibatasi harganja mengalami inflasi dan sesudah penjerahan Kedaulatan oleh pemerintah R.I.S., 24 lembar à R. 500.— ditukar dengan Rp. 1.―.


PERKEMBANGAN PEMERINTAHAN DAN DPR.

Sedjak Nopember 1946 sdr. D. Marunduri telah berhenti dengan hormat dari djabatannja karena permintaannja sendiri. Ia digantikan oleh P. R. Telaumbanua ketua I K.N.I.

Komite Nasional Indonesia kabupaten Nias merupakan Dewan Perwakilan Rakjat pada mulanja.

Sebagai telah dikatakan dimuka tadi, K.N.I. di Nias selalu memberikan sumbangan buah pikiran, terkadang dalam berupa opposisi sehat, kepada pemerintah untuk memperkokoh tegaknja pemerintahan nasional.

Sementara itu K.N.I. di Nias itu pada masa bulan-bulan permulaan perdjuangan telah mengadakan kegiatan-kegiatan dilapangan lain, seperti usaha membentuk BKR jang kemudian mendjadi T.K.R. dan T.R.I., dan membentuk Polisi Pembantu, Badan-badan ini dibelandjai oleh K.N.I. di Nias dengan membentuk disampingnja badan pengelola.

Selain itu K.N.I. membentuk suatu badan ekonomi jang dinamakan Ekonomi K.N.I.

Demikian djuga telah dibentuk satu Bank Nasional dan Badan Penerangan jang semua dipimpin oleh K.N.I.

Usaha-usaha lainnja ialah pembentukan Fonds Kebangsaan (Fonds Kemerdekaan) dan Kongsi Pelajaran; badan-badan ini telah beberapa

492