Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/50

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Bangsa Indonesia mengatur dan menjusun kehidupan ditanah airnja sendiri, dan dalam hal ini mendjauhkan paksaan dan kekerasan orang asing.

Siapa jang mendjalankan terror di Medan Area ?

Tentera Inggeris njata melanggar kedaulatan Republik Indonesia walaupun dari fihak Republik sudah menjatakan sedia bekerdja sama dengan Tentera Serikat dalam hal-hal keamanan.

Kekuasaan Republik dilanggar, namun kedjahatan-kedjahatan jang berlaku ditimpakan diatas pundak Republik.

Ada kedjahatan-kedjahatan jang berlaku seperti pentjulikan, pembunuhan, perampokan, pembakaran, perkosaan dan sebagainja. Siapa jang melakukannja ? Siapa jang bertanggung djawab terhadap kedjahatan-kedjahatan itu ?

Jang njata bahwa Pemerintah Republik dengan Barisan Pemuda membasmi perampok-perampok.

Jang njata pula bahwa gerakan gelap dari Belanda/Nica menjewa orang-orang djahat untuk memusnahkan rakjat, melakukan perampokan, pembunuhan dan pentjulikan.

Kapten Raymond Turko Westerling dengan pembantunja Van der Plank pada waktu itu bertugas untuk Belanda/Nica di Medan Area.


KEAMANAN RAKJAT.


Berkenaan dengan keamanan rakjat pada umumnja, Gubernur Sumatera Mr. Teuku Mohammad Hassan menjatakan pada hari Ulang Tahun pertama Negara Republik Indonesia, 17 Agustus 1946, bahwa :

,,Keadaan seluruh Sumatera adalah dalam aman, ketjuali ditempat-tempat jang diduduki oleh Tentera Sekutu, pertama karena sendjata polisi dilutjuti semua, kedua berhubung dengan adanja Nica dan kaki-tangannja jang mengadakan provokasi, dan ketiga disebabkan tindakan-tindakan Tentera Sekutu jang menjakitkan hati rakjat. Setelah berunding dengan Tentera Sekutu maka Polisi dalam kota jang diduduki Sekutu boleh memakai sendjata sedikit demi sedikit.

Provokasi kaki-tangan Nica terutama dikota-kota besar seperti Medan, Padang dan sebagainja mengganggu keamanan umum dan menimbulkan pertempuran dengan Barisan Rakjat. Oleh karena Tentera Sekutu mengambil gedong-gedong jang berada dalam tangan Pemerintah Republik Indonesia dengan paksaan, melakukan penggerebekan rumah-rumah penduduk dan mengambil wang serta harta benda orang dan tempoh-tempoh mengganggu kaum ibu dan melakukan kekedjaman terhadap bangsa Indonesia, maka hal-hal jang menjakitkan hati rakjat ini mendorong rakjat, terutama pemuda-pemuda kita, mengadakan

perlawanan terhadap Tentera Sekutu, djika mereka berbuat sewenangwenang dikota Medan, Padang atau Palembang. Pada achir bulan 5

48