Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/508

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Negeri (öri) dibentuk Badan Penjantum Sekolah. Berkat kegiatan Badan ini dan Guru-guru usaha pendidikan dapat berdjalan terus, walaupun perhubungan dengan djawatan pendidikan pusat pada waktu jang lampau terbatas.

Untuk perbandingan dapat dipaparkan bahwa didjaman Hindia Belanda terdapat Sekolah-sekolah Rakjat (3 tahun) dan beberapa sadja Sekolah Rakjat jang 5 tahun. Dari Sekolah Rakjat jang 5 tahun ini dapat meneruskan ke Sekolah Seminari 3 - 4 tahun dan sesudah dari itu mendjadi Guru disekolah-sekolah Rakjat jang 3 tahun.

Kemudian pada tahun 1930 barulah berdiri sebuah „ Meisjesvervolgschool" dan pada tahun 1932 didirikan sebuah HIS atas inisiatif partikulir jang kemudian mendjadi Chr. HIS (Dr. Nomensen Schoolvereniging) .


KESEHATAN.

Diseluruh Kabupaten Nias ada 5 rumah sakit. Kemudian pada masa Djepang ditambah dibeberapa Ketjamatan jang merupakan poliklinik. Pada zaman merdeka poliklinik di Ketjamatan itu kemudian didjadikan rumah sakit. Sebelum perang di Gunungsitoli ada dua Dokter jaitu seorang dari Gouvernement dan seorang dari Zending. Kini disana sudah ada lagi dua dokter bangsa asing, jang bekerdja pada Pemerintah dan ditempatkan di Gunungsitoli,


ERFPACHT.

Luas erfpacht di Kabupaten Nias ditaksir 139.845 ha. Pada umumnja jang punja bangsa Tionghoa dan Swiss. Umur erfpacht perceel ini ada sedjak tahun 1912 dan ditanami melulu dengan kelapa. Letaknja di Nias Utara dan Nias Selatan. Sedjak Proklamasi kebon-kebon itu dikuasai oleh Negara.


PERTANIAN.

Tjara pertanian masih primitif. Dapat dibagi dua: Perladangan dan persawahan. Perladangan terdapat ditanah datar dan gunung. Persawahan pada umumnja ialah sawah iangit jang artinja bergantung pada hudjan dan persediaan air jang ada. Irigasi belum ada. Luas sawah pada tahun 1947 ada 3227,5 ha. dengan hasil 7542,39 ton padi dan luas ladang 10.256.5 ha. dengan hasil 13677,02 ton. Hasil pertanian ini belum mentjukupi kebutuhan makanan rakjat, Kekurangan didatangkan dari luar daerah dan ditukar dengan bahan-bahan export atau babi.

Pertanian sering diganggu babi hutan dan bandjir. Bandjir ini mengamuk pada tiap-tiap tahun. Hutan tjadangan jang telah direntja


486