Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/473

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Dalam hal perikanan darat untuk tahun 1951 telah dapat diusahakan penambahan banjaknja ikan dalam Danau Toba. Produksi ikan Danau Toba telah merosot 75% dari pada keadaan sebelum perang.

Mengenai kehewanan telah dapat didirikan „,fokstation" di Tapanuli dan di Atjeh. Di Sumatera Timur sedang dalam pembangunan jang dapat diharapkan siap dalam tahun 1952.

Pekerdjaan umum telah dapat memulai memperbaiki djalan -djalan, terutama sekali di Atjeh dan Tapanuli. Djuga mendapat perhatian jang sepenuhnja perbaikan pelabuhan-pelabuhan ketjil, seperti Labuhan Bilik dan Pangkalan Susu.

Untuk anggaran belandja Propinsi Sumatera Utara dalam tahun 1952 oleh Gubernur Hakim telah dikemukakan sedjumlah lebih kurang 719 djuta rupiah.

Dengan surat keputusan Gubernur Propinsi Sumatera Utara, 18 Desember 1951, No. 87/II/PSU., terhitung mulai tanggal 1 Djanuari 1952 djabatan Koordinator Pemerintah Daerah Tapanuli dihapuskan.

SAMPURAN SIGURA-GURA DAN SAMPURAN HARIMAU.

Dengan kapal Willem Ruys", pada tanggal 21 Pebruari 1952, Paduka Jang Mulia Wakil Presiden dengan rombongannja tiba di Belawan. Rombongan Wakil Presiden terdiri terutama sekali dari para insinjur.

Perkundjungan Wakil Presiden terutama sekali untuk melakukan penindjauan terhadap keadaan air-air terdjun di Asahan, jaitu Sampuran Sigura-gura dan Sampurna Harimau,

,,Air Danau Toba jang mengalir melalui Sungai Asahan itu tidak akan habis-habisnja dan air terdjun jang menggerakkan turbine dapat menguntungkan kita”, demikian Wakil Presiden Hatta dalam pidatonja dirapat samudera di Tandjung Balai.

Tenaga air terdjun di Sungai Asahan menurut perhitungan ahli dapat menimbulkan tenaga sebesar satu djuta P.K.

Tenaga listrik dari kekuatan air terdjun Sungai Asahan dapat membangunkan berbagai ragam perindusterian disekitar Asahan, misalnja paberik-paberik alluminium, paberik kertas dan industeri rabuk untuk pupuk bagi pertanian .

Persediaan bauxiet untuk keperluan membikin alluminium dapat diperoleh persediaannja dengan tjukup misalnja dari Riau.

Dari pintu Pohan di Sungai Asahan, Wakil Presiden berkundjung ke Tandjung Balai, Pematang Siantar, Seribu Dolok dan Brastagi. Wakil Presiden dengan rombongan kembali ke Djakarta pada 25 Pebruari 1952.

RAPAT SAMUDERA DI TANDJUNG BALAI.

Pada suatu rapat samudera di Tandjung Balai, 23 Pebruari 1952, Wakil Presiden menjampaikan pesannja jang berikut:


451