Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/46

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Harta, djiwa dan kehormatan anak dan isteri mendjadi sasaran nafsu militerisme Inggeris/India.

Kesatuan-kesatuan perdjuangan pemuda jang mulai dapat dikoordinir menarik garis pertahanannja melingkari kota Medan.

Penduduk kota Medan mulai berangsur-angsur mengungsi keluar kota untuk menjelamatkan anak dan isterinja dari gangguan dan kekedjaman Inggeris/Nica.

Keleluasaan tentera Inggeris bergerak di Medan kian hari kian meradjalela

Kantor Gubernur Republik Indonesia di Medan digeledah setjara sewenang-wenang.

Sedjak keluar maklumat T.E.D. Kelly 18 Oktober 1945, semendjak itu tidak nampak lagi orang-orang menjandang pistol atau senapang ditengah kota. Mungkin Inggeris mendapat kesan telah dapat menguasai keadaan suasana disekitar Medan.

Pada 25 Nopember 1945 beberapa jeep jang penuh dengan serdadu Inggeris keluar dari Medan menudju ke Brastagi. Ditengah djalan rombongan itu tiada diapa-apakan orang. Tapi setelah tiba di Brastagi dengan tidak berhubungan langsung dengan pembesar-pembesar Indonesia, rombongan itupun lalu menggeledah kantor-kantor Pesindo, Hotel Matahari, rumah Rengkut dan asrama Tentera Keamanan Rakjat. Bendera Merah Putih di salah satu Hotel disana, diturunkan. Dengan kasar, seorang major Inggeris bertanjakan gudang sendjata dikantor Pesindo, dan menggeledahnja biarpun tidak kedapatan apa-apa disana.Segenap penduduk Brastagi waktu itu gempar karena galaknja keadaan tentera Inggeris.

Sesudah mengadakan penggeledahan sepuas-puasnja, tapi tidak mendapat apa-apa selain pisau-pisau dan perang, lalu merekapun pulang dengan tidak lupa menembak kesana kemari setjara membabi buta. Rupanja rakjat Brastagi gusar, lalu membalas tembakan Inggeris itu, sehingga terdjadilah tembak-menembak jang hebat. Dua orang pemuda Indonesia tiwas, 2 orang luka. Achirnja Inggeris lari puntang panting, sebuah jeepnja tertjetjer. Ditengah djalan mereka mendjumpai hempang-hempangan, jang membuat mereka kalang-kabut. Korban Inggeris tidak dapat diketahui waktu itu, sebab orang-orangnja jang luka lekas diangkatnja.

Beruntung sekali pembesar Indonesia Jang diberi tahukan oleh Inggeris tentang insiden itu dapat memerintahkan agar pertempuran dengan mereka dihentikan. Demikianlah sebagai kesudahan pertjobaannja itu. Inggeris mulai pertjaja bahwa ia tidak dapat pergi kemana-mana keluar dari Medan didudukinja.

Setelah njata bagi Inggeris bahwa daerah-daerah diluar kota-kota jang didudukinja, tidak dikuasainja, maka diserahkannjalah kembali kepada Djepang untuk menguasai daerah-daerah diluar tempat-tempat jang telah diduduki oleh tentera Serikat.


44