Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/446

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

tjita kita, dimana didapat kesempatan untuk berkembangnja sifat dan bakat bangsa kita untuk menjelamatkan kita lahir dan bathin, sebagai sumber kekuatan bangsa, baik kedalam ataupun keluar.
Masih ingat bagaimana hebatnja pergolakan- pergolakan dalam beberapa daerah ditanah air kita diwaktu disebabkan oleh soal federalisme dan unitarisme, pergolakan hampir-hampir merupakan antjaman atas keselamatan negara. Akan tetapi sjukur alhamdulillah segala pertikaian faham jang sudah sewadjarnja ada dalam negara demokrasi itu dapatlah berkat ketabahan hati, dan kebidjaksanaan serta pandangan jang djauh dari para pemimpin kita, dipulangkan kembali dalam ukuranukurannja jang sebenarnja dan dialirkan melalui saluran-saluran perundingan menurut tata tertib jang lazim.
Sehingga pada tanggal 17 Agustus 1950 terbentuklah satu susunan negara jang lebih memuaskan perasaan kita, jaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam hal ini tidak ada djalan untuk gugat menggugat dari pihak luar kepada kita, oleh karena kita mendjalankan segala sesuatunja menurut tata tertib jang lazim dipakai, dalam satu negara jang berdasarkan kepada kedaulatan rakjat, menurut saluran-saluran jang sudah semestinja dan selajaknja. Kita menjusun tenaga kita didalam, tidak dengan paksa memperkosa, akan tetapi berdasar kepada permusjawaratan menurut chittah, djalan jang terbentang dalam undang-undang kita.
Tanggal 17 Agustus 1950 itu, adalah salah satu dari batas perdjalanan kita menudju kepada penjempurnaan, penjusunan diri kedalam. Itu adalah phase, adalah tingkat pertama untuk menjusun diri itu, tingkat pertama jang harus disambung dengan tingkat kedua, ketiga, keempat, kelima seterusnja. Dan djuga berkehendak kepada tjara-tjara, pada saluran-saluran jang tertentu, sebagai negara jang muda atau negara jang tahu akan kehormatan diri.
Berkali-kali pemimpin-pemimpin kita, baik dalam zaman revolusi ataupun sebelumnja menerangkan, bahwa kemerdekaan itu semata-mata bukanlah tudjuan jang mutlak, akan tetapi semata-mata sifat, satu alat untuk mentjapai tudjuan seterusnja, untuk mentjapai kemakmuran lahir dan bathin dari pada 70 djuta umat manusia dalam negara Indonesia ini.

'KEAMANAN LAHIR DAN BATHIN

Adalah salah satu dari pada sjarat jang utama untuk mentjapai isi dari pada kemerdekaan jang kita idam-idamkan itu dengan berupa keamanan djiwa dan raga lahir dan bathin, ketenteraman hati jang menimbulkan semangat membangun dan berusaha, jang akan mentjiptakan kemakmuran dan kesedjahteraan, bahwa dalam negara itu tersusunlah alat-alat, alat-alat kemakmuran, alat-alat keamanan, alat-alat pendjaga hukum dan tertib jang semuanja itu berudjud sebagai tulang


424