Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/443

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
HARUS TJEPAT TAPI SELAMAT.

Ada sembojan lama jang menjatakan biar lambat asal selamat tidak lari gunung dikedjar. Sembojan itu harus dirobah. Kita tidak bisa bersembojan lagi „ biar lambat asal selamat". Oleh karena djalan dunia sekarang sangat tjepat, sembojan kita sekarang ialah ,,Harus tjepat tapi selamat". Oleh karena waktu jang lewat itu tidak kembali lagi, pakailah sembojan supaja kita bekerdja dalam segala- galanja tidak lagi ,,biar lambat asal selamat", tapi ,,harus tjepat tapi selamat”.
Satu soal jang hendak saja peringatkan pada rakjat supaja kita membulatkan tenaga kita untuk membangun Negara nasional kita ini. Negara kita ini, jang kita bangunkan berdasarkan pantja-sila, adalah Negara Nasional bukan Negara internasional. Puluhan tahun kita bangunkan Negara Nasional kita ini untuk mendirikan pemerintahan sendiri dan kita tidak bisa menerima Pemerintah apapun djuga jang berdasar pemerintahan diluar kita, dinegeri lain. Negara kita adalah Negara Nasional.

NEGARA NASIONAL.

Sebagai penutup, saja peringatkan pada lagu kita sendiri, lagu Indonesia Raya jang menjimpan dalamnja pelbagai perasaan jang halus, berbagai-bagai perasaan jang murni, tapi djuga perasaan keinsjafan atas kewadjiban kita sendiri. Maka dalam kuplet 2-3 ada beberapa baris jang ingin saja peringatkan disini, supaja mendjadi tudjuan hidup kita, mendjadi djandji atas pendirian kita sendiri, agar kita mendjadi anak Negara jang baik, putera Negara jang berdjasa pada Ibu Pertiwi.
Indonesia tanah pusaka
Pusaka kita semuanja
Marilah kita berdo'a
Indonesia bahagia
Marilah kita berdjandji
Indonesia abadi.
Do'a ini kita tudjukan pada Tuhan Jang Maha Esa. Sekarang berkat do'a kita, Indonesia bahagia telah kita tjapai, kita miliki dengan sekian banjak darah tertumpah dan sekian banjaknja korban. Kita berdjandji, agar Indonesia abadi. Kekallah hendaknja Indonesia ini! Kita djandjikan pada diri kita sendiri. dimuka Tuhan Jang Maha Esa untuk membangun Negara kita ini supaja Indonesia merdeka abadi , merdeka sampai achir zaman!!!

PERDANA MENTERI MOHAMAD NATSIR.

Dalam keadaan ketegangan tentang pembentukan Propinsi Sumatera Utara, Perdana Menteri Mohamad Natsir pada tanggal 22 Djanuari


421