Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/44

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

dan berkumpul, dan tiba-tiba dari sebuah motor jang dilarikan dengan kentjang dan ditompangi oleh 2 orang Belanda dilepaskan tembakan-tembakan pistol dengan membabi buta. Seorang bangsa Indonesia tiwas akibat tembakan jang dilepaskan oleh kedua orang Belanda itu. Suasana mendjadi panas menuntut bela dan dendam. Sekedjap mata sadja rakjatpun menderu, penuh dengan rasa gusar.

Atas suruhan Inggeris tentera Djepang baru datang ketempat itu dan bertindak untuk menenteramkan suasana.

Pemimpin Baris Pemuda Indonesia Achmad Tahir kemudian dapat menguasai keadaan dan menjuruh orang ramai supaja bubar.

Akan tetapi 1½ djam kemudian suasana hangat kembali oleh kelakuan jang mengedjekkan dari orang-orang Nica jang berdiam di asrama Djalan Bali. Rakjat menderu dan menjerbu dengan bambu runtjing dan barang-barang tadjam. Seorang opsir Belanda bernama Groeneberg, beberapa orang Swiss, 7 orang Ambon tiwas dalam pertempuran itu serta 96 laki-laki dan 3 orang perempuan mendapat luka².

Provokasi jang kedua terdjadi di Pematang Siantar pada 15 Oktober 1945. Seorang Indonesia-Ambon lewat dimuka sekolah Timbang Galung jang didjaga oleh barisan pemuda. Sambil menembak itu ia melarikan diri ke Siantar Hotel. Mereka terus dikedjar, achirnja pemuda-pemudapun madjulah menjerbu dan membakar Siantar Hotel. Lima orang Belanda 10 orang Ambon dan dua orang lainnja tiwas dalam pertempuran itu. Dapat ditangkap 17 orang Indonesia-Ambon dan 10 orang Belanda. Selainnja sempat melarikan diri.

Pada besok harinja opsir-opsir Inggeris datang ke Siantar memeriksa soal itu.

Sebagai hasil dari provokasi jang telah menerbitkan keributan dan kekatjauan itu, maka pada tanggal 18 Oktober 1945 keluarlah maklumat T.E.D. Kelly, Komandan Tentera Inggeris di Medan Area, jang menjatakan, bahwa rakjat dilarang bersendjata dan dimestikan menjerahkannja kepada Tentera Serikat.

MOBILISASI UMUM.

Pengumuman Mr. Kasman Singodimedjo tentang mobilisasi umum mulai dilaksanakan di Medan dan sekitarnja pada 20 Oktober 1945.

Penglaksanaan mobilisasi umum ini djuga merupakan djawaban terhadap maklumat T.E.D. Kelly 18 Oktober 1945.

Latihan-latihan kilat kemiliteran dalam tempo dua Minggu didjalankan dengan dipimpin oleh bekas-bekas opsir Gyu Gun dan Heiho. Dibahagian-bahagian kota, kampung-kampung dan lorong-lorong pemuda-pemuda giat berlatih untuk kepentingan pertahanan kemerdekaan tanah air. Kaum-kaum ibu dan anak-anak gadis sibuk bekerdja memasak perbekalan-perbekalan untuk pemuda-pemuda jang sedang berlatih.

Kesatuan-kesatuan perdjuangan pemuda jang bersendjata tumbuh jang kemudian mendjadi unsur dalam pembentukan Tentera Keamanan Rakjat. Beberapa nama barisan perdjuangan jang bersendjata jang dike

42