Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/408

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
PRESIDEN SUKARNO SINGGAH DI POLONIA MEDAN.


Pada tanggal 23 Djanuari 1950, Paduka jang Mulia Presiden Sukarno dengan rombongannja dalam perdjalanan ke India singgah dilapangan terbang Medan.

Peristiwa ini „didaulat” oleh rakjat jang sedjak pagi hari berdujundujun dan berdjedjal-djedjal datang dan berkumpul dilapangan terbang Polonia.

Didalam wedjangannja, Presiden menjampaikan:

Saudara-saudara, Alhamdulillah, pada hari ini, apa jang mendjadi kandungan hatiku, jang telah berpuluh-puluh tahun, jaitu untuk bertemu muka dengan saudara-saudara di Medan sekalian telah terkabul. Saja berkata kandungan hatiku ini, telah berpuluh-puluh tahun. Sebenarnja lebih dari 20 tahun. Ja'ni ditahun 1928 atau 1929 saja ingin hendak datang disini, tetapi karena keadaan kolonial pada waktu itu, maka ketika saja memberi tahukan hendak datang disini, saja dipanggil oleh jang berkuasa di Bandung, jang mengatakan kepada saja tidak boleh datang di Medan. Kemudian dizaman Republik saja ingin datang disini, tetapi hal itu belum dikabulkan oleh Tuhan Jang Maha Kuasa. Dan pada tanggal 22 Desember 1948 saja meliwati Medan ini sebagai orang tawanan.

Sekarang kandungan hati saja jang telah berpuluh tahun itu rupanja telah dikabulkan oleh Tuhan, dan kali ini saja datang bukan sebagai orang tawanan tetapi sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat.

Allah Subhanawata'ala maha perantjang, siapa jang mengira tempo hari, bahwa saja akan berbitjara dan berdjumpa muka pada hari ini . sebagai Presiden R.I.S. Hanja Allah Subhanawata'ala jang mengetahui Maka karena itu kita wadjib dan pantas mengutjapkan sjukur kepada Allah Subhanawata'ala jang memberi kesempatan pada sekalian kita satu sama lainnja. Bahwa saja sekarang ini dalam perdjalanan ke India untuk memenuhi kewadjiban negara. Dan oleh karena saja berangkat dari Djakarta agak terlambat, maka saja tidak bisa lama berada di Medan ini. Tetapi itupun sudah tju kup. Lain kali saja datang lagi disini .

Saudara-saudara sekalian! Kita sekarang telah mempunjai Negara Republik Indonesia Serikat jang telah berdiri sedjak tanggal 27 Desember 1949, Republik muda, Republik Indonesia Serikat jang meliputi seluruh Indonesia, ketjuali satu daerah jakni Irian. Tatkala saja masuk lapangan tadi, saja disambut antara lain dengan pekik ,,Irian Bung, Irian!" Memang selama Irian belum masuk R.I.S. kita sekalian belum merasa puas. Maka oleh karena itu kita sekalian harus bekerdja sekeraskerasnja, agar Irian bisa masuk R.I.S. pula.

Memang pekerdjaan kita masih banjak, pekerdjaan kita masih belum sempurna, belum memenuhi tjita-tjita nasional kita, tjita-tjita nasional (bangsa). Dari itu ada perkataan nasional, satu nasional, bukan dua, jang dikandung rakjat, jang mendjadi idam-idaman kita sekalian. Apakah jang dinamakan tjita-ijita nasional kita? Kita ini adalah natie


386