Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/385

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

ini, kita mesti berada dipihak jang benar akan tetapi letak penjelesaian sesuatu soal bukanlah didalam debat tentang soal nama itu. Ini perlu kita pikirkan untuk penjelesaian dan kesempurnaan perdjuangan dimasa depan.

 Sekarang saja tjeritakan tentang reorganisasi Knil jang belum diperoleh kesempurnaannja . Mengenai kesulitan di N. I.T., peristiwa itu bukanlah disebabkan karena kita kalah debat, tetapi karena banjak schokking karena siasat- siasat lain jang digunakan kurang mempunjai perhitungan, sehingga ada tentera Knil jang ingin lekas-lekas masuk APRIS untuk mengadakan kekatjauan, djustru atas nama APRIS.


 Waktu saja datang ke Ambon baru-baru ini, mulanja saja dilarang jang memasuki kota tersebut, karena ada kepala ditjulik, bahkan komandan tenteranja dipukuli oleh ,,Baret Hidjau ”. Tetapi waktu saja bertemu dengan komandan tersebut jang dikatakan telah dipukul mati itu, ternjata tidak betul sama sekali. Duduk perkaranja ialah bahwa jang bersangkutan sengadja lekas- lekas masuk ke APRIS, agar dengan memakai nama APRIS itu dapat menimbulkan kekatjauan-kekatjauan. Saja tjeritakan hal ini sekedar untuk memberikan pemandangan, supaja soal-soal ini ditindjau sematang-matangnja. Djangan asal sudah menjatakan mau masuk kedalam APRIS, terus diterima dengan begitu sadja.

 Berkenaan dengan penggabungan beberapa negara-negara bagian kedalam Republik Indonesia pada waktu ini, maka diluar negeri terdengar suara-suara jang mengatakan bahwa Djokja mau mendjadjah seluruh Indonesia, dan seluruh kepulauan Indonesia hendak diatur oleh orang-orang dari Djawa dan Sumatera. Kalau kita mau berdebat tentang hal ini dengan patokan Undang-undang Dasar sadja, kita sudah mempunjai perpegangan jang kuat. Karena memang sudah sepantasnja Negara Indonesia Timur bergabung dengan Republik Indonesia, sebagaimana djuga N.S.T. tidak salahnja kalau bergabung dengan Republik Indonesia. Akan tetapi dipeluaran soal ini dibesar-besarkan dengan mengatakan bahwa Djokja adalah imperialist-lijn dari Republik Indonesia.

 Achirnja semua ini terpaksa djuga mesti kita bantah, mesti kita lajani semua katanja itu untuk dapat memperoleh publieke opinie diluar ,,negeri".

 Demikian antara lain-lain Roeslan Abdulgani,

BADAN SEKRETARIAT KONGRES RAKJAT.

 Untuk memperdjuangkan keputusan Kongres Rakjat se-Sumatera Timur kepada Pemerintah Pusat dan memberikan pertimbangan-pertimbangan dalam melaksanakan keputusan Kongres Rakjat itu, maka dibentuk, Badan Sekretariat Kongres Rakjat", jang terdiri dari:

363