Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/375

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

SEKRETARIS DJENDERAL KEMPEN ROESLAN ABDUL GANI.

Kemudian berbitjara Sekretaris Djenderal Kementerian Penerangan Ruslan Abdul Gani jang antara lain menjatakan :

Kita memerlukan satu ketenteraman politik dalam negeri jang mendjadi salah satu sjarat pada waktu ini untuk mengatasi persoalan politik perekonomian dan djuga untuk memenuhi ketokan pintu dari luar negeri kepada negara baru ini.

Bilamana Kongres Rakjat achirnja menjumbangkan dengan mengatakan bahwa bentuk jang baik bagi seluruh Indonesia ialah Negara Kesatuan, maka sungguh-sungguh kita harapkan, djanganlah kita sampai kepada Negara Kesatuan hanja sekadar memenuhi keinginan untuk nama Negara Kesatuan sadja, tetapi hendaknja terpenuhi pula segala keinginan didalam lapangan politik, ekonomi dan lain-lain.

Sekali lagi beliau menegaskan, bahwa jang penting bagi kita bukanlah bungkusnja, tetapi jang penting sekali ialah „isi" dari negara jang kita bentuk itu.

Bilamana nanti saudara- saudara semua menghendaki negara kesatuan, supaja nanti kita ingat tetap berpegang kepada tjita-tjita terdahulu , jaitu melaksanakan tjita-tjita apa jang telah kita djandjikan kepada rakjat.

WAKIL KETUA PARLEMEN R. I. S. MR. TAMBUNAN.

Wakil Ketua Parlemen R.I.S. Mr. Tambunan antara lain menjampaikan sebagai berikut :

Berbitjara tentang aliran-aliran jang ada sekarang, bahwa ada dua aliran jang terdapat didalam masjarakat, jaitu aliran Unitarisme dan aliran Federalisme . Kedua aliran ini salah satu menjatakan , aliran pertama menjatakan bahwa Federalisme adalah tjiptaan van Mook belaka, jang kedua mempertahankan dengan mengatakan bahwa sebelum van Mook membentuk negara-negara, aliran Federalisme memang sudah ada djuga, dan sama sekali tidak bertentangan dengan demokrasi serta sesuai pula dengan konstitusi R.I.S.

Aliran Federalisme Sumatera Timur ini, banjak terdapat di N.I.T., Kalimantan dan Sumatera Timur ini.

Lain dari pada alasan-alasan jang dikemukakan oleh fihak masing-masing, sudah tentu masih ada pula alasan-alasan lain jang lebih mendekati sentimen. Tuduhan-tuduhan jang dilemparkan oleh satu fihak kepada fihak jang lain dan sebaliknja, tentu tidak mendjernihkan suasana.

MENGLIKWIDIR SISA- SISA KOLONIAL.

Pertukaran fikiran antara fihak Unitarisme dan Federalisme adalah fase jang kedua jang mengenai status negara kita, fase pertama jaitu:

23

353