Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/370

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

lahir maupun bathin terhadap saudara-saudara, bapak-bapak, ibu-ibu, para hadirin sekaliannja. Kekurangan pengalaman, kekurangan tenaga dan sedikitnja waktu jang sempat kami gunakan adalah factor jang membuat segala kekurangan tersebut tidak dapat dielakkan.

Bersamaan dengan segalanja itu tidak lupa kami mengutjapkan terima kasih atas utjapan utjapan selamat berkongres jang kami terima, baik dengan lisan maupun dengan tulisan, baik dengan kawat maupun dengan surat, baik dari djauh maupun dari dekat.

Terhadap kerelaan Perdana Menteri memenuhi permintaan kami mengirim utusannja jang chas kemari, djuga tidak ketinggalan kami utjapkan terima kasih. Demikian pula utusan utusan jang lain. Istimewa utusan Parlemen R.I.S. dan utusan Kementerian Dalam Negeri.

Revolusi Nasional jang bergolak semendjak lebih 4 tahun jang lampau, telah mengakibatkan pertentangan-pertentangan sikap antara sesama bangsa, antara mereka jang tjepat menginsjafi kenjataan dan tuntutan zaman dengan mereka jang terlambat didalam segala gerakgerik dan tjara berfikirnja. Keadaan tersebut membuat kaum kolonial dapat menarik keuntungan.

Dua kali „aksi militer” adalah buktinja. Belanda dengan mudah kesasar dari perhitungannja, karena menjangka bahwa ia akan berhasil mengembalikan pendjadjahan dengan sokongan golongan tadi.

Dalam pada itu satu perkara adalah tegas. Jaitu bahwa didalam pertentangan antara jang hak dengan jang batal, achirnja jang hak djugalah beroleh kemenangan, Demikian semestinja dengan revolusi kita. Hanja rupanja kemenangan dari kebenaran agak lama datang, kalau tidak ditempuh djalan memintas. Sebab itulah untuk mengurangi banjaknja pengorbanan dan kerugian-kerugian djiwa dan waktu serta tenaga, maka bangsa Indonesia terpaksa harus menjambut kembali kenjataan.

SISA-SISA POLITIK KOLONIAL.

Diantaranja ialah Konperensi Medja Bundar. Konperensi ini menghasilkan Republik Indonesia Serikat jang sebetulnja dapat disamakan sebagai sepintu rumah baru, dinding beton, lantai tegel, tetapi atapnja jang botjor disana-sini. Tidak keliru agaknja kalau saja umpamakan disini bahwa keinginan rakjat jang bergelora untuk menghilangkan sisa-sisa politik kolonial van Mook adalah serupa dengan keinginan penghunipenghuni rumah tadi jang beramai-ramai berusaha menjisipi lobanglobang atap jang botjor itu. Untuk mengganti atap baru jang baik dan selaras dengan gaja dinding dan lantainja harus perlu menunggu waktu seperti djuga negara R.I.S. harus menunggu selesainja pekerjaan Madjelis Konstituante.

Walaupun demikian, djelas bahwa membiarkan atap tidak disipip, sama dengan membiarkan penghuninja morat-marit. Membiarkan negara

348