Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/331

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

  Kalau ada satu bangsa jang hendak membantu adalah bangsa Belanda.

  Djangan terima ini sebagai satu perkataan mendjilat sadja.

  Ini adalah pikiran Jang sebenar-benarnja, djika bangsa Indonesia memerlukan lagi akan bangsa lain.

  Kalau tidak perlu, boleh diantarkan pulang.

  Surat pertjaja mempertjajai hendaklah ada dalam bekerdja-sama. Dipertegas bekerdja bersama itu dengan bangsa Belanda dalam Unie Indonesia-Belanda, dan diminta kepada rakjat Indonesia jang radicaal revolutionair supaja melaksanakan kerdja-sama Ini. Tapi kita djuga mesti maklum : ,,Voor wat hoort wat”.

  Terhadap Belanda :

  Hendaklah mau bekerdja dengan hati terbuka, djangan berdasarkan egoisme. Insjafi benar-benar jang kami rindu kemerdekaan. Dan kami akan tuntut itu kemerdekaan.

  Baiklah tuan memakai sembojan : ,,vandaag kruisigt hen, morgen Hosanna, djangan vandaag Hosanna morgen kruisigt hen".

RESOLUSI DEWAN KEAMANAN BIKIN PUSINGS.

  Pada sidang tanggal 1 April 1949, Tapanuli Selatan, Mr. Sjukur Soripada memadjukan pertanjaan, jaitu mengenai resolusi Dewan Keamanan tanggal 28 Djanuari 1949,

  ,,Berhubungan tentang kembalinja orang-orang dari Bangka ke Djokja itu, sebagai personen sadja, atau sebagai regeringspersonen ?"

  Mr. Sjukur Soripada meminta supaja kedua soal itu dibitjarakan oleh sidang.

DR. A. POHAN BITJARA.

  Sebelumnja, maka penasehat Tapanuli Selatan, Dr. A. Pohan, dipersilahkan menjampaikan pemandangannja:

  Terlebih dahulu saja menjatakan terima kasih banjak atas kesempatan diberikan kepada saja untuk boleh berbitjara sepatah dua kata dimuka sidang Muktamar Sumatera ini. Kedatangan saja sebagai satu orang Sumatera dari Djakarta hendaknja djelas menundjukkan kepada tuan-tuan jang terhormat betapa besar minat dan perhatian kami orang Sumatera umumnja — Orang dari daerah Tapanuli chususnja kepada soal-soal jang hangat jang hendak dan sedang dipetjahkan di Sumatera ini. Djanganlah kiranja tuan-tuan menganggap bahwa kami diluar Sumatera berpendirian masa bodoh terhadap soal-soal ini djauh dari itu. Pertjajalah tuan-tuan bahwa djuga kami orang-orang Sumatera diluar Ibu Pertiwi ini setiap hari setiap bulan setiap tahun mengikuti dengan saksama semua hal-hal jang terdjadi ditanah air

kita ini. Sebabnja sampai kini belum terdengar suara-suara dari orang

309