Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/325

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Karena itu djanganlah kita terumbang ambing diantara pengertian: „suara rakjat”, sebab kalau itu dipakai, segala wetenschap tidak dapat dipakai.

Segala uitvindingen tidak dapat diselenggarakan, umpamanja ,,demokrasi" adalah denkbeeld jang diterima kemudian.

Ini adalah satu idee dari seseorang, jang kemudian diterima oleh rakjat umum.

Oleh karena itu mungkin pendapat kami ini nanti dapat diterima rakjat seluruhnja mendjadi suara rakjat jang sedjati.

Perlu saja tegaskan bahwa saja bukan seorang politicus, saja tidak mempunjai partai politik dan tidak pula terikat kepada aliran manapun djuga.

Djikalau diringkaskan isi agenda adalah:

  1. Soal Regionaal,
  2. Soal Nasional, dan
  3. Soal Internasional.

Meskipun nampaknja terpisah tapi sebenarnja hanja berbeda. Ini adalah satu drie-eenheid jang dapat di ,,onderscheiden" tapi tidak di,,scheiden" .

Sumatera tidak dapat dilepaskan dari Indonesia, dan Indonesia tidak dapat dilepaskan dari dunia luar.

Karena tidak mengetahui logische natuurlijke binding door contrasten maka terdapatlah perbedaan paham. Disini ada binding regionaal-nasional-internasional jang dapat di-onderscheiden tapi tidak di-scheiden. Onderscheidenheid inilah jang seharusnja mendjadi dasar,bukan mendjadi benih pertikaian, seperti djuga oleh karena perbedaan djanganlah hendaknja Indonesia sama Indonesia bertikai satu sama lain.

Sumatera ethnologisch bekeken bermatjam-matjam tjorak suku bangsanja, tetapi bangsanja adalah satu, jaitu bangsa Indonesia.

Bangsa itu onderscheiden dalam dan oleh karena suku-suku itu, tetapi oleh dan dalam suku-suku ini pula mereka mendjadi satu dalam kebangsaan Indonesia.

Penduduk Sumatera mempunjai persatuan dalam segala hal. Sebelum perang kenjataan ini dalam Jong Sumatra Bond dulu, dizaman Djepang Sumatera hendak didjadikan satu Negara terlepas dari Indonesia lain-lain untuk kepentingan mereka dan Tyuo Sangi In adalah perkakas untuk tudjuan Djepang.

Belanda djuga hendak mengadakan persatuan untuk Sumatera, tetapi karena perang tidak djadi. Ingatlah Commissie Visman!

Dizaman Republik Sumatera dikehendaki mendjadi satu, meskipun terbagi dalam 3 Propinsi, jaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Sumatera Tengah.

Oleh karena itu persatuan Sumatera bukanlah chajal, hanja sampai sekarang belum dapat dilaksanakan karena suatu sebab. Marilah kita dari seluruh Sumatera berichtiar supaja persatuan jang telah petjah itu disatukan kembali.

303