Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/31

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Didorong oleh keinginan bertanggung djawab terhadap pembangunan Indonesia Merdeka, maka para pemuda Indonesia di Medan pada 23 September 1945 berkumpul di Fuzi Dori No. 6 (Djalan Djakarta sekarang), menjusun „BARISAN PEMUDA INDONESIA" untuk menegakkan proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan pertaruhan segenap djiwa dan raga.

Barisan Pemuda Indonesia ini dipimpin oleh A. Tahir sebagai ketua I Abdul Malik Munir ketua II dan M.K. Djusni sebagai sekretaris umum.

Rumah di Djalan Djakarta 6 ini memegang peranan bersedjarah dalam menegakkan proklamasi kemerdekaan di Medan.

Rumah ini adalah asrama pemuda-pemuda Seinen Ren Seisyo (Sekolah Landjutan Djepang). Dalam rumah inilah berkumpul pemuda-pemuda dari Seinen Zyuku dan Talapeta (Sekolah Pertanian Djepang) Kerumah ini djugalah datang berkundjung pemuda-pemuda Indonesia bekas Hei Ho dan Gyu Gun. Kemudian menjusul datang ketempat ini pemuda-pemuda dari P.N.I. (Pendidikan Nasional Indonesia), Gerindo Perpindo dan Indonesia Muda.

Pemuda-pemuda jang berkumpul dirumah inilah jang menundjukkan kegiatan sepenuh-penuhnja menjelenggarakan persiapan-persiapan kemerdekaan, misalnja mengeluarkan maklumat-maklumat dan pamflet-pamflet jang distensil, menjelenggarakan penerangan-penerangan dan mengumpulkan persediaan persendjataan.

Dalam rumah inilah pada tanggal 23 September 1945 52 orang pemuda berkumpul membitjarakan proklamasi kemerdekaan tanah air. Segenap djiwa dan raga dipasangkan pada perdjuangan kemerdekaan tanah air. Akan tetapi suasana kegelisahan dan kebimbangan belum dapat lenjap sama sekali terutama dalam mentjari sifat dan bentuk perdjuangan itu.

Seorang pemuda bernama Abdul Razak, jang kemudian telah tiwas oleh pertikaian didekat Tandjung Morawa, menjentakkan kerisnja dan mentjela suasana kebimbangan jang ada pada rapat walaupun sudah diambil perpaduan tekad. Pembitjara Abdul Razak menjerukan supaja pemuda jang masih bimbang segera meninggalkan rapat. Suasana rapat mendjadi panas, dan ada suara-suara pemuda jang menanjakan pemimpin-pemimpinnja dimasa Djepang. ,,Mana Pak Xarim ?" ,,Mana Pak Gondo ?"

Ketua pimpinan rapat Amir Bahrum Nasution, jang tiwas pada agressi militer jang pertama, menjatakan bahwa undangan telah disampaikan kepada mereka itu.

Njatalah bahwa semangat pemuda jang meluap menghendaki pemimpin dari orang² jang lebih tua dan berpengalaman.

Achirnja Barisan Pemuda Indonesia dibentuk dengan suara dan tekad pemuda jang bulat.

Harian ,,PEWARTA DELI" terbit kembali dalam bulan September 1945 dibawah pimpinan M. Said dan Amaroellah O. Lubis.

Satu berita Aneta jang dimuat dalam harian "PEWARTA DELI" ini kemudian membakar semangat pemuda dengan sehebat-hebatnja. Berita

29