Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/30

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Pendjelasaan Presiden Sukarno pada tanggal 23 Agustus 1945 melalui radio Djakarta menegaskan bahwa : 1. Kemerdekaan Indonesia tetap sebagaimana jang telah diproklamirkan, 2. Djepang tidak mempunjai kekuasaan membatalkan kemerdekaan itu. 3. Oleh karena repolusi nasional itu masih akan menempuh gelombang jang hebat dahsjat, perintahkan supaja : a. rakjat patuh dan setia pada pemimpin, b. rakjat membantu mendjaga keamanan, c. rakjat mengatur persiapan-persiapan, dengan djalan : Pertama, mendirikan Badan Keamanan Rakjat dimana terdiri lapisan-lapisan pemuda. Kedua, mendirikan Partai Nasional Pusat di Djakarta dan Komite Nasional diliap-tiap daerah. Ketiga. mendirikan Partai Nasional Indonesia.

Kemudian seruan Wakil Presiden Mohammad Hatta jang menjatakan bahwa : ,,Pengumuman kemerdekaan kita itu, telah didengar djuga diseluruh dunia.

Radio Belanda di Australi lantas menjambut permakluman itu dengan propaganda jang ditudjukan kepada rakjat Indonesia, supaja rakjat Indonesia djangan berdiri dibelakang Sukarno — Hatta.

Tetapi soal Kemerdekaan Indonesia bukanlah soal orang lain, melainkan soal kita sendiri. Kemerdekaan Indonesia bukan tjita-tjita baru, tetapi tjita-tjita jang telah kita perdjuangkan sedjak berpuluh-puluh tahun. Lihat Undang-undang Dasar kita jang mengandung tjita-tjita nasional kita sedjak dahulu.

Kini Kemerdekaan kita telah dimaklumkan. Segenap rakjat me- njiapkan dirinja untuk memeliharakan kemerdekaan bangsa kita jang berdaulat itu. Pemuda-pemuda kita menjiapkan djiwa-raganja untuk membela kemerdekaan bangsa dan tanah air. Kita telah 40 tahun ber- djuang untuk Indonesia Merdeka, telah banjak pengorbanan jang dibe- rikan oleh bangsa kita untuk mentjapai tudjuan klta itu. Radio Belanda hanja akan mempertontonkan kebodohannja sadja, kalau ia menjerukan supaja rakjat Indonesia tidak usah merdeka. Kepada segenap pemuda-pemuda kita, saja mau kemukakan beberapa perkataan :

Kamulah angkatan muda jang akan mendjadi Bangsa kita dimasa jang akan datang !

Kamu telah menjediakan djiwa kamu untuk mati, guna Kemerdekaan bangsa dan tanah air, tetapi kami mesti menjediakan djuga diri kamu untuk hidup, unluk menegakkan Bangsa Merdeka dimasa jang akan datang !

Rakjat Djelata diseluruh Indonesia mempertjajakan nasibnja kepada kamu dan kamu haruslah insjaf akan pertanggungan djawab kamu ditengah-tengah Rakjat Djelata bangsa kita !”

Seruan Presiden dan Wakil Presiden ini diketahui dan dikerdjakan oleh rakjat.

28