Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/29

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

MENJAMBUT PROKLAMASI.

UTJAPAN proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 dengan samar-samar sampai kepada bangsa Indonesia di Sumatera Utara. Beberapa pemimpin jang dapat mendengar utjapan pernjataan itu melalui radio ternjata tidak mempunjai tjukup kekuatan atau kemauan untuk menjebarkan utjapan pernjataan proklamasi kemerdekaan itu dengan seluas-luasnja ditengah-tengah masjarakat.

Pada tanggal 27 Agustus 1945 Mr. Teuku Mohammad Hassan dan Dr. M. Amir kembali di Medan dari menghadiri sidang Panitia Persiapan Indonesia Merdeka di Djakarta.

Mr. Teuku Mohammad Hassan dan Dr. M. Amir membawa instruksi dan keputusan-keputusan dari Pemerintah Pusat di Djakarta untuk diselenggarakan di Sumatera.

Pada tanggal 3 September 1945 Mr. Teuku Mohammad Hassan dan Dr. M. Amir mengundang tuan jang terkemuka dikota Medan dengan maksud untuk membentuk Komite Nasional melaksanakan keputusan-keputusan dari Djawa.

Dalam hubungan ini. Mr. Teuku Mohammad Hassan menjatakan:

„Akan tetapi maksud ini tidak dapat dilangsungkan, karena belum dapat disetudjui orang, apalagi waktu itu baru sadja dibentuk satu panitia penerimaan (comite van ontvangst) tamu jang akan datang (Belanda) oleh pihak keradjaan, sedang Tentera Djepang masih berkuasa dan wakil Tentera Sekutu telah tiba di Medan”.

Hari ‘Aidil Fitri pada 8 September 1945 dirajakan dengan diliputi oleh suasana semangat kemerdekaan.

Untuk mentjapai persatuan dan menguatkan semangat atas andjuran Mr. Teuku Mohammad Hassan dan Dr. M. Amir pada tanggal 17 September 1945 dibentuklah „Panitia Kebangsaan” jang terutama bekerdja dalam lapangan sosial.

Kedjadian-kedjadian di Djakarta berkembang dengan tjepatnja, dan oleh kegiatan dari pegawai-pegawai P.T.T. di Medan berita-berita ini tersiar dikalangan pemuda-pemuda jang menjebarkan harapan dan semangat perdjuangan.

Orang giat menangkap siaran-siaran radio, sehingga perkembangan keadaan setelah utjapan proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia diikuti dengan saksama dan semangat jang bergelora.

Maklumat SUKARNO — HATTA pada 18 Agustus 1945 kepada seluruh rakjat Indonesia jang mengadjak tenaga-tenaga jang berani bertanggung djawab ikut serta dalam pembangunan Negara Indonesia Merdeka mendapat sambutan jang meluap pada dada pemuda Indonesia.

27