Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/292

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

PERSETUDJUAN K.M.B. DITERIMA K.N.I.P.


 Sidang pleno Komite Nasional Indonesia Pusat, jang berlangsung di Djokjakarta pada tanggal 14 Desember 1949 menerima persetudjuan Konperensi Medja Bundar, dengan djumlah suara 226 pro, 62 contra dan 31 suara blanco.

 Dalam pada itu, dengan bertempat di Pegangsaan Timur 56 Djakarta, dilaksanakan penanda tanganan Undang-Undang Dasar sementara Republik Indonesia Serikat oleh wakil-wakil negara bagian.

 Pada tanggal 16 Desember 1949, bertempat di Kepatihan Djokja dilangsungkan pemilihan Presiden R.I.S. jang pertama oleh wakil-wakil negara bagian. Dengan suara bulat Presiden Sukarno dipilih mendjadi Presiden Pertama Republik Indonesia Serikat.

SOEKARNO DINOBATKAN PRESIDEN R.I.S.

 Penobatan Presiden Republik Indonesia Serikat berlangsung dibangsal Sitinggi Djokjakarta pada tanggal 17 Desember 1949.

 Pada tanggal 20 Desember 1949, Presiden Republik Indonesia Serikat menundjuk formateur Kabinet, jang terdiri dari Mohammad Hatta, Sri Sultan Hamengku Buwono, Anak Agung Gde Agung dan Sultan Hamid ke-II.

 Pada tanggal 23 Desember 1949, berangkatlah delegasi Indonesia ke Nederland untuk timbang terima penjerahan kedaulatan. Delegasi Indonesia di Ketuai oleh Perdana Menteri Mohammad Hatta. Anggotaanggotanja terdiri dari Sultan Hamid II, Sujono Hadincto, Dr. Suparmo, Mr. Dr. Kusumaatmadja dan Prof. Dr. Supomo.

 Delegasi di Indonesia di Ketuai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono, dengan anggota-anggotanja Anak Agung Gde Agung, Mr. Kosasih dan Mr. Mohamad Rum.

 Delegasi di Indonesia ini akan melakukan timbang trima penjerahan pemerintahan dari Wakil Tinggi Mahkota Belanda di Djakarta. Delegasi untuk menerima penjerahan kedaulatan dari Republik Indonesia di Ketuai oleh Arnold Mononutu.

ATJEH.

 Pada tangal 5 Djuni 1949, Paduka Jang Mulia Wakil Presiden Mohammad Hatta tiba di Kutaradja. Bersama dengan Wakil Presiden turut serta Dr. Sukiman, Mr. Natsir St. Pamuntjak, Mr. Ali Sastroamidjojo dan Mohamad Natsir.

 Dalam rapat samudera jang diadakan berhubung dengan perkundjungan ini, Wakil Presiden antara lain menjatakan:

 Seperti saudara ketahui, maksud kami datang kemari ialah untuk

mentjari perhubungan dengan pemerintah Darurat, supaja kita bisa memperkuat pendirian kita bersama, supaja kita bisa lekas menjeleng-

270