Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/276

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

djembatan jang dirusakkan , djalan-djalan jang penuh dengan hempanganhempangan dan tempat-tempat jang telah dibumi hanguskan.

Padang Sidempuan dimasuki oleh tentera Belanda dalam keadaan semua gedung dan markas bataljon telah dibumi hanguskan samasekali.

Setelah tentera Belanda menduduki tempat- tempat di Tapanuli, berkobarlah pertempuran gerilja dimana-mana. Padang Sidempuan, Sipirok, Gunung Tua, Langga Pajung, Wingfoot, Rantau Prapat, Pulau Rakjat, Sibolga, Tarutung dan Balige merupakan tempat- tempat dimana Belanda tidak dapat menjusun keamanan menurut jang dikehendakinja. Djalar.-djalan antara Padang Sidempuan dan Sipirok, antara Padang Sidempuan dan Sibolga, antara Sibolga dan Tarutung banjak menjimpan kenang-kenangan sedjarah perdjuangan gerilja T.N.I. melawan angkara tentera Belanda.

Disekitar Sipirok berdjuang Saha'l'a Muda P’akpahau dengan pasukannja, seorang pemuda perdjuangan jang sangat ditjintai oleh seluruh rakjat Sipirok. Setelah ia gugur sampai dewasa ini namanja dan perdjuangannja mengandung kenang-kenangan jang harum semerbak bagi rakjat Sipirok. Ia berdjuang bersama-sama dengan rakjat, dan perdjuangan Sahala Muda. Pakpahan membela kemerdekaan tanan air adalah perdjuangan rakjat Sipirok. Dua hari sebelum keluar perintah menghentikan tembak-menembak, pada 1 Agustus 1949, Sahala Muda Pakpahan dibunuh dengan setjara aniaja kekedjaman oleh tentera Belanda disekitar Paal Sebelas, djalan antara Padang Sidempuan dan Sipirok. Perdjuangan Sahala Muda Pakpahan dinjanjikan oleh anak-anak Sipirok didalam rupa-rupa lagu kenang-kenangan perdjuangannja.

Di sektor IV, sekitar Sibolga, tentera Belanda menjebut-njebut nama ,,sjaitanalas" apabila berhadapan dengan pasukan jang dipimpin oleh Letnan Kolonel A. E. Kawilarang.

Djalan antara Tarutung dan Sibolga didjaga oleh pasukan-pasukan jang dipimpin oleh Major M. Panggabean, Kapten Henry Siregar, Kapten Sahala Hutabarat dibantu oleh Letnan-Letnan Sinta Pohan, Parlindungan, Rivai dan Pulungan.

Djalan antara Sibolga dan Padang Sidempuan diganggu oleh pasukan-pasukan jang dipimpin oleh Kapten Nanti Sitorus dengan pembantupembantunja W. Tampubolon , Z. Tambunan, M. Lingga, C. Marpaung dan Situmeang.

Teras daripada perdjuangan gerilja ialah bantuan jang sepenuhnja jang diberikan oleh semua lapisan rakjat, jang bergabung dalain Perdjuangan Rakjat Semesta.

Djalan antara Sibolga dan Barus didjaga oleh pasukan-pasukan dari ALRI dan Mobile Brigade. Mobile Brigade jang dipimpin oleh R. Kadiran menundjukkan djasadjasanja dalam perdjuangan gerilja menentang tentera Belarda di Tapanuli dan Sumatera Timur Selatan.

Tanggal 23 Desember 1948, djam 2 malam, Residen Dr. F. Lumban' tobing, bersama dua orang anggota D.P.D. Tapanuli, menjingkir dari Sibolga,

254