Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/23

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

matjam barisan pelopor pertahanan semesta jang diharapkan oleh Djepang dapat menggembleng semangat rakjat pro Djepang dalam pertahanan dan perbekalan.

Organisasi Djepang lainnja di Sumatera Timur ialah Moku Tai dan Kenko Tai Sin Tai.

Moku Tai (Barisan Harimau) dimaksud sebagai persiapan gerilja di pegunungan; Kenko Tai Sin Tai kemudian disebut djuga Kaidjo Djikei Dan (Barisan Pantai dan Laut) diharap sebagai pengawal dan pengintai musuh tentera Djepang sepandjang pantai dan jang datang dari laut.

Pada bulan April 1944 satu angkatan Serikat jang kuat telah menjerang Sabang, menjebabkan limbung kapal, hangar, senteral listerik dan bengkel-bengkel disana mendapat kerusakan. Serangan jang sematjam ini berulang-ulang dilakukan oleh angkatan udara Serikat.

Kemudian menjusul Sigli, pemusatan tempat mengerdjakan bahan-bahan untuk kereta api, gudang-gudang di Belawan, tangki-tangki di Pangkalan Brandan dan lapangan udara di Medan.

Walaupun Djepang menguntji berita-berita dari luar negeri dan menjaring berita-berita dalam negeri, akan tetapi kenjataan-kenjataan jang berlaku tidak didustai begitu sadja oleh propagandanja.

MAIBKATRA (Madjelis Agama Islam Buat Kebaktian Asia Timur Raya) di Atjeh, Bompa (Badan Untuk Membantu Pertahanan Asia) di Sumatera Timur dan Bapen (Badan Pertahanan Negeri) di Tapanuli dengan Gyu Hoko Kai digerakkan oleh Djepang untuk menegakkan kepentingan peperangannja.

Sebagai pertjobaan untuk mendekati djiwa kerakjatan jang mendjadi dasar daripada tjita-tjita bangsa Indonesia maka Djepang mengadakan sematjam Dewan Perwakilan, jang sebetulnja tidak mempunjai hak apa-apa di Atjeh, Sumatera Timur dan Tapanuli.

Pada waktu itu Dewan ini dikenal namanja dengan Sangi Kai

Pada 7 September 1944 dimaklumkanlah oleh Djepang djandji kemerdekaan jang diutjapkan oleh perdana-menteri Kuniaki Koiso.

Alat propaganda Djepang dan badan-badan jang didirikan oleh Djepang melantjarkan djandji kemerdekaan ini sampai kekampung-kampung.

Dalam pada itu pengerahan tenaga romusa dan heiho, pengutipan paksaan bahan-bahan makanan, pengawasan dan penangkapan didjalankan oleh Djepang dengan seluas-luasnja dan sekeras- kerasnja.

Dalam pada itu pula pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia jang sedar terus menerus menjala-njalakan api dan semangat kemerdekaan di seantero bangsa Indonesia di Sumatera Utara.

Kekerasan dan kekedjaman Djepang pada hakekatnja menundjukkan kelemahannja, jaitu kenjataan musuhnja jang lebih kuat diluar dan kechawatirannja terhadap keadaan didalam.

Dengan djatuhnja bom atoom di Hirosima pada 9 Agustus 1945, Djepang mengadakan pengangkatan djabatan-djabatan wakil (Huku) dikalangan pemerintahan dan djawatan-djawatan jang penting, misalnja

21