Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/24

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Huku Tyokan, Huku Somu-Butyo, Huku Sityotyo, Huku Bunsyutyo dan sebagainja dari kalangan orang Indonesia, ketjuali di Atjeh.

Mr. Teuku Mohammad Hassan dan Dr. M. Amir berangkat ke Djakarta dengan bomber Djepang untuk menghadiri sidang panitia persiapan kemerdekaan Indonesia.

Umum tidak mengetahui dengan rasmi penjerahan Djepang dengan tidak bersjarat pada 14 Agustus 1945, akan tetapi tingkah laku Djepang sendiri menggambarkan keadaan ini pada mata umum di Sumatera Utara.

Pegawai-pegawai bangsa Indonesia bekerdja dibahagian ke tenteraan Djepang mulai dari hari itu dinjatakan tidak perlu masuk kerdja kembali. Suasana kebingungan, kemarahan, kekesalan dan putus asa meliputi umumnja orang-orang Djepang.

Badan-badan dan bangunan-bangunan jang langsung guna kepentingan tentera Djepang mulai dibubarkan. Bahan-bahan makanan, bahan-bahan pakaian dan persediaan perang lainnja dibagi-bagikan atau diperdjual-belikan dipasar setjara besar-besaran.

Pada 22 Agustus 1945 Djepang memaklumkan di Sumatera Utara bahwa peperangan Asia Timur Raya sudah tidak ada lagi. Umum mengetahui bahwa Djepang sudah menjerah kalah.

Berita dan keadaan itu disambut oleh masjarakat dengan berpentjar-belah menurut golongannja dan kepentingannja.

Kekuatan-kekuatan dalam masjarakat baik jang bergandingan maupun jang bertentangan tampil menjusun dan mengatur siasatnja masing-masing. Dalam keadaan jang begini mendjalin peranan beberapa orang pemimpin jang semata- mata memperdjuangkan harapan atau kepentingan perseorangan atau golongannja.

Beberapa orang terkemuka dari masjarakat Indonesia langsung mentjari hubungan dengan orang-orang Belanda di kamp tawanan dengan mengantarkan bahan-bahan makanan.

Usaha-usaha kedjurusan Comite van Ontvangst mulai kedengaran.

Dr. Tk. Mansoer mengambil initiatief untuk mengundang para pemimpin mengadakan pertemuan dirumahnja di Djalan Radja. Atjara pembitjaraan ialah untuk mentjari persesuaian pendapat tentang pengertian istilah bekerdja sama dengan Djepang, terutama sekali jang langsung mengenai dengan pengerahan tenaga Heiho dan Gyugun untuk membantu tentera Djepang didalam peperangan.

Hasil dari pada pertemuan jang tjemas chawatir ini ialah membentuk satu panitia jang akan memberikan pendjelasan jang seperlunja kepada fihak Belanda.

Sebagai ketua dari panitia ini ditetapkan Sulthan Langkat.

Beberapa pemimpin Indonesia lainnja merasa perlu buat menjingkirkan diri sementara waktu dari Atjeh dan Tapanlui ke Sumatera Timur, dan jang dari Sumatera Timur keluar daerah Sumatera Utara jang sekarang ini.

Umumnja bagi golongan radja-radja di Tapanuli dan Uleebalang di Atjeh timbullah pengharapan bahwa kedudukan mereka akan segera kembali seperti dimasa sebelum perang dunia kedua.

22