Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/22

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Perlawanan ini ditindas dengan seluruh kekuatan militerisme Djepang.

Sebagian dari pemimpin-pemimpin pergerakan nasional di Sumatera Utara dari masa Hindia Belanda nampaknja bekerdja sama dengan Djepang, ikut serta berbaris dan berteriak didalam barisan-barisan Djepang jang dibentuknja untuk keperluan perangnja.

Kongres Gerindo jang terachir di Djakarta pada waktu mendjelang tentera Djepang mendarat di Indonesia, menginstruksikan kepada anggota-anggotanja, jaitu, untuk :

sebagian bekerdja sama dengan Djepang dengan menjelenggarakan kesedaran kebangsaan dan mempertahankan tjita-tjita kerakjatan; sebagian menjusun kekuatan diluar Djepang guna kepentingan perdjuangan nasional;

Oleh sebab itu djuga, maka tidak mengherankan djika beberapa pemimpin-pemimpin pergerakan dari masa Hindia Belanda jang telah menundjukkan kerdja sama dengan Djepang itu, kemudian mengalami tindakan penangkapan oleh Djepang, sebagai misalnja jang dialami oleh M. Saleh Umar, M. Jacub Siregar, Abdul Xarim M. S., M. H. Manullang, Sutan Sumurung, Tengku M. Daoed Beureueh, T. M. Amin, T. M. Hassan dan M. Ridjal.

Kekuatan jang lain jang dihadapi oleh Djepang ialah gerakan di-bawah tanah jang ditinggalkan oleh Belanda atau didaratkan oleh Sekutu.

Akan tetapi kekuatan jang paling tumbuh terhadap kekerasan jang dilakukan oleh militerisme dan fascisme Djepang ialah kesedaran kebangsaan Indonesia.

Djawatan-djawatan serta perusahaan-perusahaan di Atjeh, Sumatera Timur, dan Tapanuli jang dahulu dipimpin oleh orang Belanda didja lankan oleh orang Indonesia, diawasi oleh orang Djepang jang biasanja njata tidak tjakap.

Didalam kekedjaman dan kekerasan pendjadjahan Djepang itu, rakjat di Sumatera Utara beladjar menghargai dirinja sendiri, serta mempertadjam kesedaran kebangsaannja terhadap Djepang dan djuga terhadap bangsa Asing lainnja.

Militerisme Djepang terutama sekali menudjukan propagandanja kepada angkatan muda Indonesia. Agitasi kebangsaan jang dilantjarkan oleh Djepang mendapat tempat dan sambutan pada sanubari dan djiwa pemuda Indonesia.

Pada umumnja adalah gerakan rahasia Djepang seperti Naga Hitam, Kipas Hitam dan lain-lain kolone ke-5 Djepang, buatan kempetai, kaigun dan lain-lain sangat menudjukan kegiatan terhadap pemuda Indonesia. Organisasi-organisasi buatan Djepang jang sematjam ini di Sumatera Timur ialah misalnja Talapeta (Taman Latihan Pemuda Tani).

Tudjuan daripada Talapeta ialah membentuk kader didikan Djepang. Maksud jang lain daripada Talapeta ini ialah mengadakan persiapan

barisan gerilja jang diharapkan dapat membantu tentera Djepang di pegunungan apabila kemungkinan tentera Sekutu mendarat, jaitu se-

20