Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/198

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Pada persidangan hari kedua, Abdul Xarim Ms., sebagai Ketua fraksi F.D.R. jang meliputi P.K.I. , Partai Sosialis, Sobsi, B.T.I., dan Pesindo, mengusulkan supaja sidang dischors dahulu agar diantara fraksi-fraksi dapat mengadakan perembukan untuk mewudjudkan satu Badan Eksekutif jang kuat.

  Usul ini tidak diterima oleh fraksi-fraksi Masjumi, P.N.I. dan P.S.I.I., demikian djuga tidak setudju anggota-anggota Manggaradja Muda, Abd. Hakim, M. Saridin dan Karim M. Durjat, sedang anggota Sutikno P.S. menjatakan blanco.
  Abdul Karim Ms., sesudah menjatakan kepentingan sifat koalisi bagi Badan Eksekutif, menegaskan bahwa fraksi F.D.R. berdasarkan pendiriannja meninggalkan sidang, jaitu anggota-anggota Abdul Xarim Ms., S. M. Tarigan, Herman Siahaan, Agus Salim, Hadely Hasibuan, Fachruddin Nasution, M. I. Daud dan Jusuf Abdullah.
  Atjara memilih anggota-anggota Badan Pekerdja berlangsung terus. 
  Tjalon-tjalon jang dimadjukan menurut daftar A ialah : 1. Amelz, 2. M. Nur Ibrahimy, 3. M. Junan Nasution, 4. Melanton Siregar dan 5. Jahja Siregar. Tjalon2 jang memadjukan menurut daftar B ialah : 1. Amelz, 2. M. Nur Ibrahimy, 3. Melanton Siregar, 4. Jahja Siregar dan 5. M. Junan Nasution.
  Djumlah anggota jang ikut memilih anggota-anggota Badan Pekerdja D.P.R. Sumatera Utara ialah 21 orang.
  Hasil pemilihan sebagai berikut :
  #Amelz 17 suara
  #M. Nur Ibrahimy 16 „
  #M. Junan Nasution 17 „
  #Melanton Siregar 17 „
  #Jahja Siregarr 17 „
  Maka demikian, anggota-anggota Amelz, M. Nur Ibrahimy, M. Junan Nasution, Melanton Siregar dan Jahja Siregar mendjadi Badan Pekerdja Dewan Perwakilan Rakjat Sumatera Utara.

IBU KOTA PROPINSI.

  Kemadjuan dipersoalkan tentang Ibu Kota Propinsi dan tempat kedudukan Gubernur Sumatera Utara.
  Gubernur menerangkan, bahwa Komisariat Pemerintah Pusat di Bukittinggi menghendaki dengan setjepatnja pertimbangan advies dari Dewan Perwakilan Rakjat Sumatera Utara tentang kedudukan ibu kota Propinsi.
  Para anggota jang berbitjara mengemukakan 3 tempat, jaitu: Kutaradja, Sibolga dan Medan.

Dari djalannja pembitjaraan2 ternjata bahwa ada persamaan djalan fikiran, jaitu jang pertama mengandjurkan Medan sebagai ibu kota dan

196