Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/174

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Maka Gubernur Militer Dr. Gindo Siregar dalam menjelenggarakan pembentukan Tentera Nasional Indonesia didaerahnja haruslah menghadapi kesatuan-kesatuan sebagai berikut :

1. Brigade XI.
2. Brigade XII.
3. Brigade A.
4. Brigade B.
5. Brigade Banteng Negara.

Gubernur Militer dengan stafnja melakukan pendaftaran djumlah pradjurit dari masing-masing brigade dengan djumlah serta djenis persendjataannja masing-masing.

Berdasar atas keterangan-keterangan ini, dimulai penjusunan bataljon-bataljon menurut djumlah pradjurit jang semestinja, dengan alat perlengkapan persendjataan jang sewadjarnja harus ada pada sesuatu bataljon.

Brigade XI akan dipetjah mendjadi 3 bataljon, Brigade XII dibagi dalam 2 bataljon, Brigade A mendjadi 2 bataljon, Brigade B mendjadi 3 bataljon dan Brigade Banteng Negara mendjadi 3 bataljon. Menurut rentjana, maka djumlah bataljon tentera jang ada di territorium Tapanuli dan Sumatera Timur Selatan berdjumlah 13; perbekalan, peralatan dan komando terhadap ke-tigabelas bataljon itu akan langsung diselenggarakan oleh Gubernur Militer Tapanuli/ Sumatera Timur Selatan.

Bataljon I, dari Brigade XI, dapat diresmikan berdirinja di Padangsidempuan dengan komandannja Koima Hasibuan.

Menjusul pengresmian Bataljon III di Tarutung dan Bataljon II di Sibolga.

Brigade A diresmikan mendjadi Bataljon IV dan Bataljon di Sipirok. Bataljon IV dipimpin oleh Pajung Bangun dan Bataljon V dipimpin oleh A. E. Saragih Ras.

Kemudian tumbuh ketegangan menghadapi penjelesaian terhadap Brigade B, Brigade B menuntut supaja dibagi dalam 5 bataljon.

Dalam pada itu Brigade Banteng Negara bersedia dibagi dalam 3 bataljon, akan tetapi ke-tiga bataljon itu diikat dalam suatu hubungan resimen. Komando terhadap ketiga bataljon itu melalui komandan resimen.

Penjelenggaraan pembentukan bataljon-bataljon T.N.I. di territorium Gubernur Militer Dr. Gindo Siregar buat sementara mendjadi tertegun pula.

Atas surat ketetapan Panglima Tentera Territorium Sumatera, Mr. A. Abas melakukan timbang terima pimpinan dan pertanggungandjawab dari tangan Dr. Gindo Siregar.

Mr. A. Abas menjanggupi penjelenggaraan penjelasaian pembentukan bataljon-bataljon T.N.I. di Tapanuli dan Sumatera Timur Selatan.

Letnan Kolonel A.E. Kawilarang menunggu-nunggu di Bukittinggi penjelesaian pembentukan Tentera Nasional Indonesia di Tapanuli dan Sumatera Timur Selatan untuk memegang komandannja .

172