Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/143

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Pada malam itu djuga, 21 masuk 22 Djuli 1947 diadakan sidang Dewan Pertahanan Daerah lengkap ditempat kediaman Residen Mr. Abu Bakar Djaar di Tebingtinggi Deli. Persiapan dan pembagian pekerdjaan ditetapkan.

Pada tanggal 21 Djuli 1947 pagi buta Markas Pertahanan Ksatrya Pesindo di Lhoʼ Nga (Atjeh) diserang Belanda dengan bom dan senapang mesin.

Dalam keadaan jang demikian inilah Paduka Jang Mulia Wakil Presiden sampai di Sumatera Timur.

Pada 23 Djuli 1947 Wakil Presiden mengadakan rapat umum di Tebingtinggi Deli, jang pada malamnja disusul dengan rapat terbatas bersama dengan pemimpin-pemimpin perdjuangan di Sumatera Timur. Dengan langsung Paduka Jang Mulia Wakil Presiden memeriksa keadaan, dan mengatur beberapa persiapan terutama dalam lapangan ammunitie untuk diambil dari daerah Atjeh sebagai persediaan.

Pada tanggal 26 Djuli 1947, maka ,,Barisan Harimau Liarʼʼ dan Napindo ditimbang-terimakan antara M. Jacoeb Siregar beserta Mohamad Saleh Oemar dengan Kolonel Husin Jusuf dan Kolonel H. Sitompul dari Dipisi X mendjadi ,,Tentera Nasional Indonesiaʼʼ, dibagi dalam dua Brigade: jaitu Brigade ,,Aʼʼ dan Brigade ,,Bʼʼ. Kesatuan Napindo dan B.H.L. sebelah kiri djalan kereta api dari Siantar ke Pangkalan Brandan, terutama meliputi Kabupaten Simelungun, Tanah Karo dan Langkat mendjadi ,,Brigade A Dipisi X Sumateraʼʼ dibawah pimpinan Major Selamat Ginting. Kesatuan Napindo dan B.H.L. disebelah kanan djalan kereta api dari Pematang Siantar ke Pangkalan Brandan, terutama sekali meliputi Kabupaten Deli/Serdang mendjadi kesatuan ,,Brigade B Dipisi X Sumateraʼʼ jang dipimpin oleh Major Bedjo.

Penjerahan timbang terima ini disaksikan oleh Pimpinan Biro Perdjuangan Daerah 49 dari Kementerian Pertahanan Nathar Zainuddin dan A. Wahab Siregar di Markas T.N.I. Dipisi X Bah Djambi.

Satu peristiwa formil jang sangat menggembirakan bagi Kolonel Husin Jusuf dan M. Jacoeb Siregar.

Akan tetapi, apakah peristiwa formaliteit ini memberi kesan bagi keadaan pertahanan tanah air di Sumatera Timur?

Pemimpin-pemimpin Kelasjkaran datang menghadap Paduka Jang Mulia Wakil Presiden di Pematang Siantar mengikrarkan djandji bahwa Medan akan direbut.

Pasukan-pasukan di Medan Timur dan di Medan Selatan masuk menjerbu kekota Medan. Pasukan dari Medan Timur sempat sampai Djalan Serdang dikota Medan, akan tetapi pasukan jang menjerbu dari Medan Selatan dipukul mundur oleh tentera Belanda di Kampung Baru jang membawa banjak korban, diantaranja Sakti Lubis.

Dalam pada itu garis pertahanan di Barat Daja Medan jang dipimpin oleh Kajamudin Langlangbuana dapat ditembus oleh pasukan tank Belanda jang bergerak dari Deli Tua, setelah lebih dulu mengalami serangan hebat dari pesawat-pesawat udara Belanda dengan bom dan senapang mesin. Pesawat-pesawat udara Belanda terus-menerus meng-

141