Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/139

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Sjahrir untuk menjampai sebuah a i d e - m e m o r i e pemerintah Belanda jang bertanggal hari itu djuga (23 Djuni 1947). Isinja ialah permintaan jang penghabisan pada pemerintah Republik Indonesia supaja nota ultimatief dari Komisi Djenderal Belanda pada tgl. 27 Mei itu diterima sepenuhnja. Djawaban dinantikan selambat-lambatnja 27 Djuni 1947. Dikatakan djuga, bahwa putusan Kabinet Belanda tsb. telah diambil sebelum P.M. Sjahrir mengadakan pidato radio tgl. 19 Djuni jang lalu.

Pada tanggal 25 Djuni 1947 sidang kabinet di Jogjakarta untuk menindjau keadaan politik. Keterangan Perdana Menteri Sjahrir menimbulkan debat jang hangat. Dalam pada itu partai-partai masing-masing menentukan sikapnja dengan djalan resolusi-resolusi. Suasana politik panas.

Pada tanggal 26 Djuni 1947 djam 11 malam Kabinet-Sjahrir menjerahkan kembali portefeuille-nja kepada Presiden.

Setelah berunding dengan partai-partai pada djam 3.30 pagi, Presiden menerima penjerahan kembali portefeuille kabinet. Kabinet bubar. Karena gentingnja keadaan mulai djam 3.30 pagi itu semua kekuasaan diserahkan ketangan Presiden, sampai kabinet baru bisa dibentuk.

Pada tanggal 27 Djuni 1947 Presiden mendjawab aide memoire Belanda. Dalam djawab itu ditegaskan sikap Republik, jang menginginkan kekuasaan de facto Republik dilakukan sepenuhnja selama masa peralihan. Gendarmerie bersama ditolak.

Amerika mengeluarkan memorandum: Kalau soal ,,interimregeeringʼʼ (seperti jang diusulkan Belanda) sudah diterima oleh kedua belah pihak, maka djika diminta, Amerika bersedia memberikan bantuan keuangan.

Perintah harian Djenderal Spoor botjor, dan disiarkan didalam pers. Dalam perintah harian itu dinjatakan bahwa 29 Djuni aksi militer akan dilakukan disana-sini, sedang 30 Djuni dilakukan serangan umum terhadap Republik. Rentjana ini akan dilakukan kalau pada tanggal 28 Djuni tidak dibatalkan.

Pada tanggal 30 Djuni 1947 Presiden menundjuk 4 orang formateur kabinet untuk menjusun kabinet koalisi berdasar nasional, jaitu:

Mr. Amir Sjarifuddin (Partai Sosialis), Dr. A.K. Gani (P.N.I.), Dr. Sukiman (Masjumi) dan Setiadjid (P.B.I.). Kabinet harus sudah selesai disusun pada djam 6 sore tanggal 1 Djuli 1947. St. Sjahrir diangkat mendjadi Penasihat Presiden.

Van Mook menjatakan nota Presiden kurang djelas dalam hal-hal jang penting. Aide memoire Amerika dikatakan tepat pada waktunja.

Pada tanggal 1 Djuli 1947 pembentukan kabinet gagal. Para formateur menjerahkan kembali mandaatnja kepada Presiden.

Belanda melakukan penggeledahan-penggeledahan ditempat-tempat jang didudukinja. Pasukan-pasukannja mulai kelihatan giat bersiap-siap.

Pada tanggal 2 Djuli 1947 di Presidenan tampak sibuk, terus-menerus diadakan perundingan dengan partai-partai. Djam 11 malam Presiden menundjuk Mr. Amir Sjarifuddin, Dr. A.K. Gani dan Setiadjid untuk

137