Halaman ini tervalidasi
timbangan Alim Ulama dan tjerdik pandai ditindjau dari sudut politik dan agama, musjawarat memutuskan sebagai berikut :
- Alim Ulama Sumatera Timur sebagai ,,ahlulhalli wal aqdi’’ hanja mengakui pemerintahan Negara Republik Indonesia dan menjatakan bahwa menurut hukum Islam hanja inilah pemerintahan jang dipandang sah.
- Keradjaan Deli dan Keradjaan lain-lain jang dulu berada di Sumatera Timur serta radja-radjanja adalah menurut Hukum Islam sudah sah terhapus dan maʼzulnja, karena telah dihapuskan dan dimaʼzulkan ummat (rakjat).
- Menegakkan kembali kerajaan (negara) Deli dan keradjaan-keradjaan (negara) jang lain-lain didalam Negara Republik Indonesia berarti menegakkan satu pemerintahan baru didalam pemerintahan jang sah dan perbuatan ini tidak diluluskan dalam Hukum Islam.
- Berdirinja negara (keradjaan) Deli itu sebenar-benarnja adalah sebagai satu pemerintahan boneka jang sengadja ditegakkan dan disokong Belanda untuk dipergunakan memetjah persatuan bangsa Indonesia supaja dengan mudah dapat didjadjahnja kembali.
- Sebagaimana Kaum Muslimin wadjib mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dan menolak pendjadjahan Belanda dengan harta dan djiwanja demikian djuga wadjib menolak berdirinja negara (keradjaan) Deli dan lain-lainnja itu.
- Menurut Hukum Islam angkatan Kepala negara (keradjaan) itu dipandang tidak sah, maka dengan sendirinja semua kadhi-kadhi jang diangkatnja dihukumkan tidak sah djuga.
- Aqad nikah jang dilakukan qadhi-qadhinja dipandang tidak sah. Perbuatan laki-laki dan perempuan jang dinikahkannja itu - sesudah mengetahui pendjelasan ini - dihukumkan ZINA.
- Haram memberikan sokongan dan mendjadi pegawai pemerintahannja serta mengadukan perkara kepada hakim jang diangkatnja.
- Haram kaum Muslimin sembahjang Djumʼat dan berdjemaʼah mengikut imam-imam angkatannja.
- Kepala negara (keradjaan) itu serta pengikut-pengikutnja dihukumkan telah keluar dari golongan kaum Muslimin.
- Diwaktu perlu dihalalkan darah mereka dan kematiannja mati djahilijah.
Mulai 15 Djanuari 1947, tiga hari berturut-turut rakjat Atjeh berpuasa untuk keselamatan negara dan pradjurit-pradjurit jang bertempur melawan musuh.
Dewan Pertahanan Daerah Atjeh mengandjurkan kegiatan seluruh lapisan rakjat untuk mengumpulkan uang dan bahan makanan untuk dikirim kegaris pertempuran.
9
129