Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/128

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Timur sepenuhnja ditudjukan kepada pemeliharaan persatuan, perasaan kesedaran bernegara, perbelandjaan untuk keperluan pertahanan, memperkuat alat-alat kekuasaan negara dan mentjegah adanja tindakantindakan liar.
Berpedoman kepada undang-undang No. 19, tanggal 19 September 1946, tentang Peraturan Lasjkar dan Barisan, jang dikeluarkan oleh Dewan Pertahanan Negara, maka pada tanggal 7 Djanuari 1947 diresmikan berdirinja Biro Perdjuangan Daerah Sumatera Timur, dipimpin oleh Major Djamin Ginting dan Burhanuddin.
Komando Resimen Lasjkar Rakjat Medan Area jang berkedudukan di Two Rivers bubar, dan terus pasukannja mengambil tempat di Tandjung Pura.
Biro Perdjuangan Daerah Sumatera Timur dengan Tentera Republik Indonesia bekerdja sama dalam hubungan koordinasi dengan adanja satu komando pertempuran, jaitu Komando Markas Pertempuran Medan Area jang berkedudukan di Tandjung Morawa.
Maksud dan tudjuan Biro Perdjuangan Daerah Sumatera Timur dengan Komando Markas Pertempuran di Tandjung Morawa ialah mengusahakan djaminan saluran perbelandjaan untuk keperluan Tentera dan Lasjkar Rakjat di Medan Area, dan menempatkan Lasjkar dan T.R.I. dibawah satu komando.
Perkembangan partai-tartai dengan barisan-nja masing-masing menundjukkan adanja pertumbuhan jang tidak sehat. Semangat persaingan dan saling tjuriga-mentjurigai meliputi suasana diantara barisanbarisan Lasjkar Rakjat. Masing-masing barisan berlomba-lomba untuk memperkuat persendjataan pasukannja. Djuga partai- partai jang bersangkutan lambat laun tidak dapat lagi menguasai barisannja sebagaimana mestinja. Napindo dan Pesindo petjah dalam beberapa barisanbarisan. Ada Napindo Halilintar jang dipimpin oleh Selamat Ginting, ada Napindo Penggempur jang dipimpin oleh Mattheus Sihombing, ada Napindo Naga Terbang jang dipimpin oleh Timur Pane, ada Napindo Banteng Maraose jang dipimpin oleh Liberty Malao, ada Napindo Tembung jang dipimpin oleh Akub, ada Napindo Medan Timur jang dipimpin oleh Lahiradja Munte, ada Napindo Medan Utara jang dipimpin oleh Bedjo dan ada Napindo Kuala Namu jang dipimpin oleh Sakti Lubis. Pesindo berbagi dua, jang satu dipimpin oleh Sarwono, dan bahagian jang lain dipimpin oleh Aladin Sitompul.
Orang kuat jang masih dapat menguasai barisan Napindo ialah M. Saleh Umar dan M. Jacub Siregar. Sebagai orang kuat dalam Pesindo berdiri Sarwono Sastro Sutardjo.
Disana-sini timbul pertikaian ketjil antara satu barisan dengan barisan jang lain. Pertikaian-pertikaian jang ketjil ini achirnja tumbuh mendjadi pertempuran jang besar. Tumbuhnja pertikaian senantiasa berputar kepada dua soal, jaitu pertama mengenai perebutan sendjata, dan kedua jang berkenaan dengan penjelenggaraan


126