Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/117

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

KUNDJUNGAN DARI DJAWA.

Perkembangan dan pertumbuhan keadaan di Djawa senantiasa diikuti dengan saksama oleh umumnja rakjat di Atjeh, Sumatera Timur dan Tapanuli. Apalagi perkundjungan pemimpin-pemimpin, jaitu menteri-menteri atau para pembesar lainnja jang datang dari Djawa meninggalkan kesan jang meresap disanubari rakjat di Atjeh, Sumatera Timur dan Tapanuli. Kundjungan jang pertama jang dialami oleh Sumatera Timur dan Tapanuli ialah kedatangan Menteri Pertahanan Mr. Amir Sjarifuddin dengan rombongannja pada bulan April 1946. Kemudian menjusul perkundjungan Mr. Hermani dengan rombongannja jang dapat turut menghadiri konferensi Residen-residen se-Sumatera dan Rapat-Lengkap dari Dewan Perwakilan Sumatera dari tanggal 16 sampai 23 April 1946 di Bukit Tinggi.
Pada bulan Agustus dan September 1946 datang berkundjung Wakil Kementerian Pertahanan di Sumatera, Dr. A. K. Gani, dengan rombongannja.
Menteri Dalam Negeri Mr. Mohammad Rum dengan rombongannja Mr. Latuharhary, Mr. Maria Ulfah Santoso d.l.l. datang berkundjung dalam bulan Mei 1947.
Perkundjungan-perkundjungan ini telah dapat menggembleng semangat persatu-paduan rakjat, pedoman-pedoman pedjuangan dan petundjuk-petundjuk bagi penjempurnaan susunan Pemerintahan. Dalam rapat-rapat umum jang diadakan berhubung dengan perkundjunganperkundjungan ini rakjat pada umumnja dapat memperoleh pendjelasanpendjelasan dan penerangan- penerangan tentang keadaan tanah air.

SUASANA POLITIK.

Perkembangan dan suasana pertumbuhan politik di Djawa dengan tjepat ditangkap oleh rakjat di Sumatera Utara. Pertemuan tidak resmi antara Sir Archibald Clark Kerr, Sutan Sjahrir dan H.J. van Mook diikuti dengan saksama sekali. Program kabinet Sjahrir 2 Maret 1946 disambut dengan kepertjajaan, walaupun situasi pertempuran disekitar Medan Area berdjalan terus dengan sengit. Program Persatuan Perdjuangan 15 Djanuari 1946 tidak mendapat sambutan di Atjeh, Sumatera Timur dan Tapanuli.
Persatuan Perdjuangan jang ada di Sumatera Timur dan Tapanuli nampaknja tidak menjokong program Persatuan Perdjuangan Solo.
Pergolakan terhadap kekuasaan Uleebalang-uleebalang di Atjeh jang kemudian disusul dengan revolusi terhadap kekuasan Sultan-sultan dan Radja-radja di Sumatera Timur membawa akibat-akibatnja dalam keadaan sosial dan ketertiban masjarakat di Atjeh dan di Sumatera Timur.
Tentera di Atjeh menjatakan keinginannja hendak mengambil over pemerintahan sipil kedalam tangannja sendiri sesuai dengan apa jang telah berlaku di Sumatera Timur pada waktu pergolakan terhadap kekuasaan Sultan-sultan dan Radja-radja.