Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/85

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

86

POLA-POLA KEBUDAJAAI.

kebiasaan merếka, seperti halnja dikalangan orang2 Apache, jang tiap kali pergi kekota berachir dengan mabok2an. Ini tak berarti bahwa orang2 Pueblo mengeluarkan tabu agama terhadap minum alkohol. Letak soalnja Iebih dalam lagi. Merếka membentji keadaan mabok. Di Zuni orang2 tua, tak lama setelah minuman-alkohol masuk dalam daếrahnja, mengadakan larangan minum alkohol, dan peraturan ini disetudjui olếh umum dan tak ada jang melanggarnja.

Penjiksaan diri lebih lagi ditolak dengan keras. Bangsa Pueblo jakni Pueblo Timur berkenaan dengan dua matjam bentuk-kebudajaan, dimana bahkan penjiksaan-diri dianggap mahapenting, jakni Indian-Padangrumput dan Indian Penitoirto di Mếksiko. Kebudajaan Pueblo djuga ada perasaannja dengan peradaban Mếksiko purba jang sekarang sudah lenjap, jang mempraktếkkan penjiksaan2, dan pada segala matjam kesempatan adalah lazim untuk mengeluarkan darah dari berbagai bagian badan, chususnja dari lidah, sebagai korban kepada Dếwa2. Didaếrah padangrumput penjiksaan diri dimaksudkan untuk melupakan dirinja sendiri, supaja dalam keadaan demikian itu mendapat visiun2. Kaum Penitente di Mếksiko Baru adalah sisa2 terachir dari suatu sếkta — sếkta Flagellante dari abad pertengahan Spanjol — jang mendiami daếrah disudut dunia jang telah dilupakan orang; sampai sekarang merếka masih memuliakan kebaktian2 Djum'at Baik, dimana Kristus jang disalib dilakonkan dalam berbagai fase. Klimaks ritus tsb ialah penjaliban Kristus, jang dilakonkan olếh salah seorang anggota sjarikat. Pagi2 pada Hari Djurn'at Baik perarakan meninggalkan rumah kaum Penitente, Sang Kristus ter-hujung2 karena beratnja salib jang didjundjungnja. Dibelakangnja berdjalan penganut2nja, dengan punggungnja terbuka, dan pada tiap2 langkah jang sangat pelahan2, merếka saling menukul dengan tjambuk besar jang dibuat dari kaktus-bajonết, jang ditjantumi duri2 cholla. Dari kedjauhan se-olah2 punggungnja tertutup dengan mantel mếrah .Pandjang ,,djalan"nja kira2 dua setengah kilometer. Djika achirnja sampai ditempat jang ditudju, Kristus diikat disalib, dan salib itu kemudian ditegakkan. Djikalau dia atau salah seorang penganutnja meninggal dunia, sepatu2nja ditaruh diatas ambang pintu rumah, dan orang tak diizinkan menjatakan berduka-tjita.

Bangsa Pueblo tak' bisa memahami penjiksaan sematjam itu jang dilakukan setjara sukarếla. Sejmua djari2 orang Pueblo utuh, tiada jang hilang, ketjuali karena disiksa untuk dipaksa mengaku, maka badannjapun tiada bekas luka2. Punggungnja bersih tiada bekas apa2, dan tiada pula bagian jang menandakan bahwa dahulu pernah ada sepotong kulit jang diambil. Merếka tak mempunjai ritus2, dimana merếka harus mengorbankan darahnja sendiri atau mempergunakannja untuk menambah kesuburan tanah. Mếmang merếka biasa djuga mendapat luka2