Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/82

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

BANGSA PUEBLO DI MEKSIKO BARU

83

Kultus peyote masih tersebar luas dikalangan suku² Indian Amérika dan mendjelma dalam Gerédja Indian di Oklahoma. Dikalangan banjak suku², adat² rituil lainnja terdesak oléh kultus ini. Meréka selalu menghubungkannja dengan sikapnja terhadap bangsa Kulit-Putih, baik berupa suatu penolakan keagamaan terhadap pengaruhnja atau suatu adjaran jang menerima pandangan²nja dengan ichlas. Kultus tersebut mengandung banjak unsur² Kristen. Peyote diédarkan dan dimakan sebagai sakramén, dari tangan jang satu ketangan jang lain, diiringi njanjian dan doa, mula² peyotenja kemudian airnja. Suatu upatjara jang chidmat, jang berlangsung satu malam penuh. Akibatnja masih terasa pada ésok harinja. Ada kalanja peyote itu dimakan empat malam ber-turut², dan empat hari berikutnja dichususkan untuk mabok². Peyote dalam kultus² ini dpersamakan dengan Tuhan. Satu kuntjup besar ditaruh diatas altar dan dipudja. Ia merupakan sumbér segala kebaikan. „Ini adalah benda keramat satusnja, jang pernah saja kenal selama hidupku”. „Hanja obat ini jang keramat dan telah menjembuhkan saja dari segala penjakit”. Pengalaman Dionysia pembisuan ini merupakan sebab daja-penarik dan kekuasaan keagamaannja.

Datura atau appel-duri adalah suatu ratjun jang lebih hébat lagi. Pemakaian buah ini tak begitu lazim, hanja terbatas di Méksiko dan dikalangan suku² Kalifornia-Selatan. Dikalangan suku² jang tersebut terachir, ratjun ini diberikan kepada anak² lelaki waktu diinisiasi; dibawah pengaruhnja meréka mendapat visiun². Telah ditjeritakan kepada saja, bahwa ada anak² jang mati karena minum ratjun ini. Gedjala² penjakit-tidur muntjul; menurut beberapa suku, selama satu hari menurut suku² lainnja lagi selama empat hari. Suku² Mojaf, tetangga sebelah Timur suku² itu, mempergunakan appel-duri supaja beruntung dalam permainan djudi; katanja, bahwa meréka pingsan selama empat hari. Dalam pingsan itulah datang mimpi.

Demikianlah dihampir semua kalangan suku² Indian Amérika Utara selainnja ― suku² Pueblo Selatan ― kita mendjumpai dogma Dionysia dan praktéknja, bahwa kekuasaan adikodrati berasal dari suatu impian-visiun. Daérah Baratdaja didiami oléh bangsa², jang mentjoba mendapatkan visiun dengan berpuasa, menjiksa diri, menggunakan obat² bius dan alkohol. Akan tetapi bangsa Pueblo bersikap menolak terhadap pengalaman² abnormal ini, dan tak menganggap bahwa pengalaman² demikian itu mengandung kesaktian adikodrati. Djikalau seorang Indian-Zuni kebetulan mendapat suatu hallikunasi jang tampak atau kedengaran, maka hal ini dianggap sebagai alamat maut. Oléh karena itu pengalaman sematjam itu se-bisa²nja mereka hindari, dan tentu sadja tak merupakan pengalaman jang diusahakan mendapatkannja dengan berpuasa. Kekuasaan adikodrati dikalangan suku Pueblo didapat karena