Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/63

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

64

POLA-POLA KEBUDAJAAN


dewa² mengundjungi sumber² kramat, dan masa²-bersunji. Tjara mengutjapkan mantra² itu harus teliti, tiada bédanja dengan perbuatan keagamaan itu sendiri.

Mentjari disana, disepandjang tepi² sungai

Mentjari meréka jang mendjadi bapa² kita.

Pohon wilga djantan

Pohon wilga betina

Empat kali memotong tunas² jang tegak,

Aku pulang

Hari ini.

Dengan tangan manusiaku jang liangat

Ku-kuasai meréka.

Kuberi bentuk manusia kepada tongkat²-doaku.

Dengan ékor loréng laksana awan

Dari dia jang mendjadi kakékku,

Burung kalkun djantan,

Dengan ékor loreng burung elang jang laksana awan,

Dan sajap² lordngnja jang laksana awan

Dari semua burung² dimusim panas,

Dengan ini kuberi empat kali bentuk-manusia kepada tongkat²doaku.

Dengan daging dari dia, jang mendjadi ibuku,

Perempuan kapas.

Bahkan benang kapas jang dibuat dengan sederhana,

Kuberi bentuk manusia kepada tongkat²-doaku,

Dengan mengikatkannja empat kali dan mengikatkannja ditubuhnja.

Dengan daging dari dia, jang mendjadi ibuku,

Perempuan tjat hitam,

Kuberi bentuk manusia kepada tongkat-doaku,

Dengan menutupinja empat kali dengan daging.

Tidak pernah orang Zuni mentjurahkan isi hatinja dalam suatu doa. Ada beberapa doa biasa, jang boléh di-robah², sedikit akan tetapi ini berarti lain lagi daripada memperpéndék atau memperpandjang sadja. Doa² itupun tak pernah terasa inténsif. Doa² itu sifatnja selalu ringan-sedang dan berben-tuk keupatjaraan, berisi permohonan kehidupan jang terlalu berat,. perlindungan dari kekerasan. Bahkan padri² perang mengachiri doa²nja dengan kata²

Telah kukirimkan doa²ku.

Anak²ku,

Bahkan meréka, jang memasang kémahnja

Ditepi rimbaraja,