Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/62

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

BANGSA PUEBLO DI MEKSIKO BARU

63


orang² Zuni menurut anggapan merdka mengandung kekuatirn adikodrati. Setiap langkah didjalan akan mendatangkan hasil jang diingini oleh manusia, asal se-tidak²nja réntétan kedjadian² telah ditentukan berdjalan se-tertib²nja, pakaian déwa-bertopéng betul² menurut sjarat tradisionil, kurbanan² tiada tjelanja, dan kata² dalam doa²jang berlangsung ber-djam² diutjapkan dengan teliti.

Untuk ini-dengan memindjam kata² meréka-orang ,,harus tahu tjaranja". Menurut semua adjaran² agamanja adalah suatu hal jang prinsipil, apakah salah suatu bulu-elang suatu topéng berasal dari bahu burung dan tidak dari dada misalnja. Setiap detail ada akibatnja.

Orang² Zuni menaruh banjak kepertjajaan kepada magi-meniru. Selama orang² padil bersunji untuk mohon turunnja hudjan meréka meng-guling²kan batu² bundar diatas tanah untuk meniru bunji guntur, air dipertjik²kan untuk mendatangkan hudjan, setjawan air diletakkan diatas altar, supaja sumbér² berisi air, orang membuat buih-sabun dari sedjenis tumbuh²an supaja awan² ber-bondong² dilangit, asap tembakau di-kepul²kan, supaja dewa²nja ,,tidak mengindarkan meréka dari nafasnja jang mengandung kabut". Dalam tari²an Déwa²-Bertopéng, orang mengenakan pakaian dari ,,daging" mahluk² adikodrarti, jakni tjat topeng²nja, dan dengan tjara² ini déwa² dipaksa untuk menurunkan berkatnja. Bahkan upatjara² jang tak begitu pasti termasuk lapangan magi, menurut pikiran orang² Zuni ikut menimbulkan kemanfaatan mékanis jang sama. Salah suatu kewadjiban² jang dikenakan kepada setiap padri atau setiap pemangku djabatan selama meréka aktif melakukan upatjara² keagamaan, ialah bahwa meréka tak boléh ada rasa marah atau kesal. Akan tetapi rasa kesal tidak tabu untuk mempermudah perhubungan dengan déwa adil, jang biasanja hanja bisa didekati dengan hati senang. Tiadanja ini hanja dianggap sebagai bukti pemusatan-pikiran kepada hal² adikodrati, suatu keadaan pikiran, jang bisa memaksa mahluk² adikodrati, dan jang menghalangi meréka menahan penunaian kewadjiban untuk memberikan jang harus diberikan. Jang diperlukan ialah kemanfaatan magis. Doa²njapun berupa mantra² jang kemanfaatannja tergantung kepada ketetapan tjara mengutjapkannja. Doa² tradisionil sematjam ini sangat banjak dikalangan suku Zuni, Jang chas ialah tjara menggambarkan seluruh réntétan kewadjiban² keupatjaraan dari si-pengutjap doa jang berachir dengan tertjapailah puntjak upatjara. Ber-turut² disinggung pakaian si-pelaku, pengumpulan dahan² wilga 1) untuk "dibuat tongkat²-doa, mengikat bulu² burung pada tongkat² doa dengan benang kapas, melukisi tongkat², mempersembahkan tongkat² wilga jang berbulu, kepada


¹) Salix, nama pohon indah, jang ada djenfu djantan dan betinanja.