Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/48

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

KETJORAKRAGAMAN BENTUK2 KEBUDAJAAN

49

Adalah sangat perlu sekali, bahwasanja kita bisa menganalisa segi² warisan budaja kita sendiri dalam berbagai bagin2nja. Ini akan memperdjelas dan mendjernihkan diskusi² kita tentang tatatertib masjarakat, apabila kita beladjar mengerti ketjorakragaman isi kelakuan² kita jang paling sederhanapun. Perbedaan²-djenisbangsa dan hak-istimewa jang sifatnja kebetulan bahwa mereka lebih kuasa daripada bagian² dunia lainnja telah demikian terdjalinnja dikalangan bangsa² Anglo-Sakson, sehingga mereka tak mampu lagi mem-beda2kan setjara tepat masalah² djenisbangsa dari prasangka² jang terdjadi dalam masjarakat. Bahkan dikalangan bangsa² Latin, jang begitu erat hubungannja dengan bangsa² Anglo-Sakson, prasangka² ini bentuknja lain, sehingga perbedaan²- djenisbangsa di-negeri² jang didjadjah oleh Spanjol. tidak mempunjai arti sosial jang sama dengan di-djadjahan² Inggeris. Agama Kristen, dan kedudukan wanita adalah pula segi² sedjarah jang saling tali-temali akan tetapi pengaruhnja antara jang satu dan jang lainnja tak sama jang berlainan. Kedudukan baik daripada wanita di-negara² Kristen dewasa ini bukanlah ,,akibat" atau ,,hasil" dari Agarna Kristen, seperti pula halnja dengan pertalian wanita kepada godaan-maut dari Origenes. Saling pengaruh mempengaruhi antara berbagai segi ini timbul dimasa² dan hilang lagi, dan sedjarah kebudajaan untuk sebagian terpenting ialah sedjalah daripada sifat²nja, hasil²nja dan perdjalinannja. Akan tetapi hubungan genetis jang kita suka sekali menemukannja dan keengganan kita jang hebat sekali akan gangguan daripada hubungan² sematjam itu sebagian besar adalah chajalan belaka. Ketjorakragaman kombinasi² jang mungkin terdjadi tak terbatas dan diatas sedjumlah besar kombinasi² ini bisa dibangunkan suatu tatatertib masjarakat jang memuaskan, tanpa ada keberatan apa².


Pola-pola.---4.