Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/35

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

36

POLA-POLA KEBUDAJAAN

tak menundjukkan kesakitan sedikitpun ketika mendjalani siksaan2 jang hếbat sekali, jang diiringi pula dengan sunatan. Upatjara2 itu diadakan terpisah antara gadis dan pemuda, akan tetapi pada garis besarnja sama sadja. Baik para gadis maupun para pemuda harus mengenakan pakaian kekasihnja. Selama udjian2 itu, orang mengawasi sungguh2, apakah wadjah merếka sekedjappun tak menundjukkan kesakitan, dan hadiah suatu sikap tabah diberikan olếh kekasihnja, jang datang menghampirinja untuk minta kembali beberapa hiasan. Baik bagi sipemuda maupun bagi sigadis, upatjara2 ini berarti permulaan daripada suatu keadaan sếksuil baru: pemuda sekarang sudah mendjadi peradjurit, dan mempunjai hak untuk mengambil isteri, sedangkan sigadis sudah dianggap dếwasa untuk kawin. Udjian-keremadjaan itu bagi kedua pihak adalah suatu udjian perkawinan. dimana hadiah-kemenangan diberikan kepada merếka olếh kekasihnja


Ada pula tatatjara2-pubertết, jang hanja berdasarkan pubertết-gadis dan tak diperluas dikalangan pemuda. Salah suatu jang paling naif ialah lembaga rumah-penggemuk bagi gadis2 di Afrika-Tengah. Dalam daếrah, dimana ketjantikan perempuan hanja diukur dari gemuk badannja, gadis dalam tahun2-pubertết, kadang2 ber-tahun2 lamanja diasingkan dan diberi makanan jang manis2 dan banjak gemuknja; merếka hampir tak boleh bergếrak sama sekali, dan badannja setjara teratur di-gosok2 dengan minjak. Dalam masa ini, ia beladjar mengenal kewadjiban2nja dikemudian hari dan pengasingannja berachir dengan pertundjukan kegemukannja, jang disusul dengan perkawinan dengan mempelai-laki2 jang sangat bangga. Bagi kaum lelaki tak dianggap perlu, untuk sebelumnja kawin, berusaha memperindah dirinja sematjam jang dilakukan olếh kaum perempuan.


Pikiran2 lazim jang mendjadi pusat diadakannja tatatjara2 pubertết-gadis, dan jang tak bisa dengan begitu sadja diperluas dikalangan pemuda, kebanjakan kali mengenai haid (mentruation). Kekotoran wanita haid adalah suatu pendapat jang meluas dan dibeberapa daếrah haid pertama mendjadi pusat tatatjata2 jang berhubungan dengan itu. Dalam hal2 ini, taiatjata2-pubertết tjoraknja sangat berlainan dari hal2 jang pernah kita bitjarakan. Pada kaum Indian-Pendukung di Columbia-Inggeris, ketakukan dan kedjidjikan terhadap haid gadis sangatlah besar. Si Gadis diasingkan tiga sampai empat tahun dan orang menamakannja ,,ditanam hidup2", dan dalam masa itu ia hidup dalam gubuk2 jang dibuat dari dahan2, sendirian dihutan, djauh dari djalanan-umum. Ia merupakan antjaman bagi siapapun, jang hanja memandangnja sekilas sadja ,dan djedjak telapak kakinja sadja sudah tjukup untuk mengotori djalan atau sungai. Kepalanja ditutupi dengan hiasan jang dibuat dari kulit jang sudah dimasak, jang menutupi pula muka dan